SINGAPURA (Arrahmah.com) – Panitia Ramadhan Singapura telah meluncurkan sebuah inisiatif baru untuk mendidik generasi muda Muslim tentang pentingnya bulan Ramadhan, dengan menggunakan media dan jejaring sosial untuk menarik mereka.
“Mereka yang tidak memahami Islam atau tidak memiliki pengetahuan yang memadai, atau mungkin memiliki pola pikir yang berbeda, kemungkinan mereka memberikan pesan atau nasehat yang tidak tepat [tentang Islam] kepada teman-teman mereka,” Khalid Shukur Bakri, ketua komite itu mengatakan kepada Channel News Asia, Senin, (23/6/2014).
“Mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang Islam sehingga apa pun yang mereka katakan di Facebook, atau apa pun yang mereka tunjukkan kepada teman-teman mereka, bisa jadi tidak sesuai dengan ajaran Islam,” tambahnya.
Program kajian Islam untuk anak muda ini didukung oleh Dewan Agama Islam Singapura, dan dipelopori oleh North West Mosque Cluster dan Ramadhan Youth Challenge Committee 2014.
Berfokus pada remaja, komite ini Ramadhan telah memutuskan untuk melibatkan perangkat media terbaru untuk menarik segmen anak muda.
Program ini akan melibatkan perangka media baru seperti portal web interaktif , halaman media sosial, kompetisi video dan layanan WhatsApp yang memungkinkan kaum muda untuk mendapatkan layanan pengajaran al-Qur’an secara gratis dan tugas harian dari administrator.
Komite ini juga telah meminta bantuan dari kelompok yang berminat terhadap program ini dan anggota dari Jaringan Pendidik Sekolah Islam Swasta untuk membantu menyebarkan pesan Islam kepada kaum muda.
Mereka juga menerbitkan buku panduan mengenai hal yang perlu diketahui tentang Ramadhan.
Bersama dengan penyediaan perangkat media baru itu, komite itu juga akan menyelenggarakan kelas pendidikan Islam bagi kaum muda, lokakarya shalat, serta program baca tulis al-Qur’an.
Sebuah penelitian dari Pusat islam Singapura menunjukkan bahwa sekitar 60 persen dari pemuda Muslim tidak mendapatkan pendidikan Islam secara penuh, Berdasarkan fakta ini maka program ini difokuskan untuk pemuda Muslim di Singapura, kata Ahmad Ghazali Nordin, kepala Ramadan Youth Challenge.
Dengan meluncurkan kampanye pengkajian Islan untuk anak muda yang diselenggarakan pada ramadhan tahun ini, para pejabat berharap hal ini bisa mengurangi persentase anak muda yang tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang Islam, dan agar membuat para pemuda ini sebagai bagian dari kita di masjid dan di masyarakat, tambah Nordin.
Bagi Dr Yaacob Ibrahim, Menteri Komunikasi dan Informasi, program itu sangat penting untuk membantu pemuda Muslim yang rentan terkena pengaruh buruk modernisasi.
Pejabat senior Singapura mendesak masyarakat untuk melibatkan kaum muda melalui media seperti media sosial atau duta remaja.
Muslim di Singapura diperkirakan berjumlah antara 450.000 sampai 500.000, membentuk sekitar 14 sampai 15 persen dari populasi.
(ameera/arrahmah.com)