PALESTINA (Arrahmah.com) – Hamas mengecam penahanan salah seorang pemimpin mereka oleh pasukan keamanan Otoritas Palestina di Tepi Barat, lansir Ma’an pada Kamis (12/6/2014).
Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan terhadap Nazih Abu Awn oleh Pengadilan Nablus begitu “menekan.” Dia menambahkan bahwa “mereka bertujuan untuk merusak reputasi Hamas dan merupakan perpanjangan serangan politik, keamanan dan media yang menargetkan Hamas di Tepi Barat.”
Barhoum juga menuntut agar “Nazih Abu Awn segera dibebaskan bersama dengan semua tahanan politik di Tepi Barat,” menyerukan untuk mengakhiri “kampanye yang menargetkan rekonsiliasi dan persatuan nasional dan bukannya kegiatan-kegiatan dalam mendukung para tahanan di penjara-penjara Israel.”
Pasukan keamanan Tepi Barat menahan Syaikh Nazih Abu Awn dan sejumlah pendukung Hamas lainnya yang berkumpul untuk menyambut mantan tahanan Ibrahim Al-Aqra di Nablus pada Senin (9/6). Sehari sebelumnya, pasukan Otoritas Palestina juga menangkap 16 anggota Hamas.
Penahanan-penahanan yang dilakukan oleh Otoritas Palestina menjadi ancaman yang mengganggu suasana rekonsiliasi antara dua partai politik terbesar Palestina yang telah diikuti setelah sebuah kesepakatan persatuan nasional yang ditandatangani pada tanggal 24 April, mengakhiri tujuh tahun divisi politik.
Pada pertengahan Mei, Komite Kebebasan terkait rekonsiliasi terkait menyatakan keprihatinan bahwa pemerintah Palestina di Tepi Barat terus menerus menangkap sejumlah orang untuk alasan yang bermotivasi politik, yang secara khusus menargetkan Hamas.
(banan/arrahmah.com)