TERNATE (Arrahmah.com) – Syiah kembali bikin rusuh, kali ini di Ternate. Informasi yang dilansir harian Malut Post, terjadi bentrokan antara kaum Muslimin dengan Syiah sekira pukul 02:30 waktu setempat Senin (5/6/2014) di kelurahan Tanah Raja, Ternate Tengah, berdekatan dengan sekretariat jamaah syiah Ternate.
Bentrok terjadi setelah dialog yang dilakukan kaum Muslimin dari Jamaah Tabligh dan Syiah usai. Massa kemudian dibubarkan setelah berkali kali dilepaskan tembakan peringatan karena kedua belah pihak mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Pihak Syiah kemudian diamankan ke Polres untuk berlindung dari massa.
Sementara laman humaspolri.go.id. menyebutkan aliran Syiah Al-Molok dan umat Islam dari Jama’ah Tablig (JT) terlibat bentrok. Bentrokan antara aliran Syiah dan kaum Muslimin JT pecah saat keduanya menggelar diskusi di salah satu rumah yang terletak di Kelurahan Tanah Raja, Kecamatan Ternate Selatan. Diskusi keduanya semakin memanas lantas terjadi adu mulut menyebabkan terjadinya bentrokan.
Bentrokan kemudian semakin meluas saat JT meminta bantuan rekan-rekannya.
Sejumlah anggota polisi dipimpin Kanit SPKT Polres Ternate, Ipda Ahmda Mujarab bergerak cepat membubarkan kedua pihak yang bertikai. Meski demikian, sejumlah anggota polisi sempat kewalahan membubarkan masa kedua kelompok karena jumalah masa lebih banyak dari anggota polisi.
Setelah dibubarkan, polisi mengiring puluhan massa Syiah ke Mapolres Ternate , untuk mengantisipasi terjadi bentrokan susulan.
“Kalian diamankan di sini dulu jangan sampai bentorokan kembali terjadi,” ungkap Kabag Ops Polres Ternate Kompol Syamsul Alam, di hadapan puluhan massa Syiah di Mapolres Ternate.
Ajaran Syiah telah dilarang di Ternate sejak 2012
Dikutip dari Sindonews.com Jumat (2/11/2012) bahwa ajaran Syiah tidak mendapat restu dari Pemerinta Kota Ternate. Pasalnya Pemkot Ternate menganggap aktivitas ajaran Syiah ini, menimbulkan keresahan di Masyarakat. Atas dasar itu, ajaran Syiah dilarang di Kota Ternate.
“Pemkot Ternate secara tegas melarang aktivitas ajaran Syiah, memang soal ajaran syiah itu, menjadi wewenang Majelis Ulamah Indonesia (MUI),” ungkap Kepala Bagian Infokom Kota Ternate Thamrin Marsaoly menjelaskan kepada wartawan, Jumat (02/11/2012).
Thamrin mengatakan, pihaknya tidak akan melarang aktivitas ajaran Syiah jika ajaran ini diterima masyarakat. Namun karena keberadaan Syiah ini, ditolak masyarakat maka hal ini menggangu ketertiban umum.
Pemkot Ternate saat ini, secara resmi sudah mengirimkan surat ke pimpinan ajaran Syiah agar tak melakukan aktivitas apapun di Kota Ternate, karena mendapat protes keras masyarakat. Namun pengikut Syiah diduga kembali melakukan akitivitasnya sehingga terjadi insiden perusakan pada Rabu (31/10/ 2012) dan terakhir Senin (5/6/2014) lalu.
(azm/arrahmah.com)