MESIR (Arrahmah.com) – Pimpinan Umum Ikhwanul Muslimin (IM) Muhammad Badie mengatakan setelah sidang pengadilan pada Sabtu (7/6/2014) bahwa rakyat Mesir akan terus menolak kudeta sampai nafas terakhir mereka, lansir MEMO.
Badie, bersama dengan sembilan anggota IM senior lainnya, telah dijatuhi hukuman mati pada Sabtu (7/6) di antara serangkaian hukuman yang dijatuhkan terhadap massa penentang kudeta militer pada 3 Juli tahun lalu. Dunia internasional pun mengutuk hukuman mati yang tidak adil ini.
“Kami tidak takut akan hukuman mati … dan kami akan melawan … sampai menghembuskan nafas terakhir,” tegas Badie.
Selain itu, Badie juga menyatakan hakim tunduk kepada penguasa junta militer.
“Saya menyerukan kepada rakyat Mesir untuk melanjutkan perjuangan mereka untuk kebebasan dan untuk menurunkan kudeta militer yang mencuri revolusi kita,” kata Badie dalam pidatonya usai sesi pada hari Sabtu tersebut.
Hukuman mati pada Sabtu (7/6) itu merupakan vonis hukuman mati kedua yang diterima Badie dalam waktu kurang dari dua bulan. Pada tanggal 28 April, pengadilan Menya juga menjatuhkan hukuman mati terhadap Badie dan 682 pejuang perlawanan lainnya atas tuduhan kerusuhan dan kekerasan.
(banan/arrahmah.com)