PARIS (Arrahmah.com) – Enam orang ditangkap di Perancis atas dugaan berupaya untuk mrekret para pemuda Muslim Perancis untuk terlibat perang di Suriah, lansir Anadolu Agency (AA).
Saluran berita BFMTV melaporkan pada Sabtu (7/6/2014) bahwa orang-orang yang dituduh tersebut berumur antara 18 hingga 30 tahun. Mereka dituduh telah “mencuci otak” para pemuda melalui internet untuk terlibat perang melawan rezim Bashar Assad.
Ketakutan, pemerintah Perancis kian meningkatkan upaya untuk menghentikan warga negaranya melakukan jihad di Suriah. Menteri Dalam Negeri Perancis telah meluncurkan sebuah telepon hotline pada 29 April untuk para keluarga yang ingin melapor kepada para petugas keamanan jika anak-anak mereka mulai menunjukkan apa yang mereka sebut “tanda-tanda Islam radikal”.
Berdasarkan Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve, sekitar 500 warga Perancis (Muslim) diyakini telah terlibat perang di Suriah, masuk ke dalam jajaran kelompok Mujahidin.
Menurut laporan International Centre for Study or Radicalization and Politic Violence yang berbasis di London, mencapai 11.000 individu dari 74 negara yang tergabung dalam kelompok pejuang di Suriah, termasuk di antaranya 1.900 orang dari Eropa Barat.
Jihad di Suriah telah menarik sejumlah besar para pemuda Islam dari berbagai negara, termasuk negara-negara Barat. Pemerintah di negara-negara Barat telah melakukan upaya-upaya untuk mendeteksi dan menghentikan pergerakan pemuda untuk terlibat dalam perang melawan rezim Nushairiyah Suriah. Namun, upaya-upaya yang mereka sebut sebagai menghentikan “radikalisme” itu tidak menyurutkan gelombang hijrah para pemuda Muslim ke belahan tanah Syam tersebut demi jihad fie sabilillah.
(siraaj/arrahmah.com)