AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Salah seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa pertukaran tahanan yang baru dilakukan antara AS dan Taliban tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap mimpi AS untuk berdamai di Afghanistan karena Taliban “tidak percaya pada proses perdamaian” dengan teroris AS.
Pertukaran Tentara AS Sersan Bowe Bergdahl, yang dikabarkan hilang saat bertugas di provinsi Paktika pada tahun 2009, dengan lima komandan Taliban yang ditahan di Teluk Guantanamo berlangsung selama akhir pekan. Lima petinggi Taliban ini dianggap sebagai ancaman besar bagi AS dan sekutunya, termasuk dua diantaranya yang dituduh melakukan “kejahatan perang” oleh PBB karena menumpas ribuan syi’ah.
Kelima komandan Taliban tersebut ialah Abdul Haq Wasiq,seorang pejabat intelijen; Mullah Nurullah Nuri, komandan militer senior; Mullah Mohammad Fazl, mantan wakil menteri pertahanan Taliban; Mullah Khairullah Khairkhwa, mantan gubernur Taliban di provinsi Herat; dan Muhammad Nabi Umari, seorang pemimpin senior.
Pertukaran tahanan ini berlangsung selama beberapa bulan dalam perundingan antara AS dan Taliban yang ditengahi oleh pemerintah Qatar. Lima pemimpin Taliban tersebut kini telah dikirim ke Qatar dan dilarang bepergian selama satu tahun.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan kepada NBC bahwa AS berharap negosiasi yang menghasilkan pertukaran tahanan itu dapat melanjutkan rekonsiliasi antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.
“Jadi mungkin ini akan menjadi pembuka baru yang dapat menghasilkan kesepakatan,” antara Taliban dan pemerintah Afghanistan, kata Hagel pada Ahad (1/6/2014).
Beberapa jam kemudian, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid segera menghancurkan mimpi Hagel untuk rekonsiliasi.
“Ini tidak akan membantu proses perdamaian dengan cara apapun, karena kami tidak percaya pada proses perdamaian [dengan AS dan sekutunya],” kata Zabihullah.
Mullah Muhammad Umar Amir Taliban dalam pernyataannya di situs web Voice of Jihad juga memuji pembebasan lima komandan Taliban ini sebagai sebuah kemenangan besar. Taliban juga merilis foto-foto lima komandan mereka yang dibebaskan saat mereka tiba di Qatar.
(banan/arrahmah.com)