AL-QUDS (Arrahmah.com) – Sebuah radio “Israel” melaporkan pada Kamis (29/5/2014) bahwa bunuh diri merupakan faktor penyebab kematian kedua tertinggi di “Israel” pada kelompok pemuda, rentang usia 15-24 tahun, dan faktor ketiga tertinggi di kalangan pemudi dengan usia yang sama.
Kementerian kesehatan zionis “Israel” mengatakan kepada Radio “Israel” tengah merampungkan rencana mengatasi kasus bunuh diri generasi muda zionis.
Menteri kesehatan penjajah “Israel”, Yael Geriman mengatakan, pemerintah mengambil keputusan untuk mengatasi kasus bunuh diri dan sudah memulai menugaskan orang yang mampu mengungkap kasus sosial dan kejiwaan yang membutuhkan bantuan dan terancam melakukan bunuh diri. Selain itu, mereka juga akan mengatasi sarana yang menyebabkan peningkatan kasus bunuh diri seperti narkoba.
Pihak pemerintah penjajah “Israel” sudah menganggarkan 55 juta shekal dalam rencana anggaran selama tiga tahun dan akan diterapkan di 10 distrik.
Dibandingkan dengan kelompok warga lain, tingkat bunuh diri di kalangan imigran (pendatang) di “Israel” sangat tinggi. Sejak awal 2000, sepertiga pelaku bunuh diri adalah imigran, seperempat berasal dari negara bekas bagian Uni Soviet, 3-8 persen dari imigran Etiopia.
Laporan lain menegaskan, sebanyak 120 kasus bunuh diri terjadi setiap tahun di “Israel” dengan berbagai cara. (adibahasan/arrahmah.com)