(Arrahmah.com) – Nabi Yusuf bin Ya’qub ‘alaihimas salam adalah rasul yang sangat istimiewa. Kisah hidupnya yang berliku-liku dan penuh hikmah diabadikan Allah Ta’ala dalam satu surat penuh di dalam Al-Qur’an, yaitu surat Yusuf.
Nabi Yusuf mengalami berbagai ujian dan penderitaan berat sepanjang hidupnya. Sejak kecil ia dibenci oleh saudara-saudara tirinya. Mereka membuangnya ke sebuah sumur dan memisahkannya dengan orang tua dan saudaranya. Lalu ia dipungut oleh kafilah dagang dan dijual sebagai budak di Mesir. Lalu ia diuji dengan godaan majikannya si wanita cantik lagi bangsawan. Ia menolak godaan itu dan harus mendekam di penjara selama beberapa tahun, padahal ia tidak pernah melakukan kejahatan apapun.
Allah Ta’ala kemudian memuliakannya dengan kenabian, ilmu ta’bir mimpi dan keahlian mengatur perekonomian negara. Ia sukses membawa negeri Mesir dari bencana paceklik panjang. Ia berhasil membawa negeri Mesir sebagai negeri yang makmur dan aman. Pada akhirnya ia menjadi raja Mesir dan seluruh keluarganya di Palestina dibawanya ke Mesir.
Banyak ujian yang telah Nabi Yusuf hadapi. Banyak karunia dan nikmat yang Allah limpahkan kepadanya. Ia menerima semua hal tersebut dengan penuh ikhlas, sabar dan syukur. Pada akhirnya, semua karunia ilmu dan kekuasaan tidaklah akan bermanfaat jika tidak diakhiri dengan husnul khatimah. Oleh karena itu Nabi Yusuf memanjatkan sebuah doa yang diabadikan Allah Ta’ala di dalam Al-Qur’an:
رَبِّ قَدْ آَتَيْتَنِي مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِي مِنْ تَأْوِيلِ الْأَحَادِيثِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Ya Rabbku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Allah) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Maka wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih.(QS. Yusuf [12]: 101)
Sebagai manusia biasa, kita sudah selayaknya melantunkan doa yang sangat mulia tersebut, tentu dengan tanpa menyertakan penyebutan kerajaan dan ilmu ta’bir mimpi. Sehingga doa yang kita panjatkan akan berbunyi sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Maka wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih.
Wallahu a’lam bish-shawab.
(muhib al majdi/arrahmah.com)