JAKARTA (Arrahmah.com) – Sesungguhnya rakyat tidak membutuhkan calon presiden (capres) yang mengandalkan kepopelerannya, sebagai upaya untuk mendongkrak elektabilitasnya. Seperti capres Jokowi yang mengandalkan marketing pupulismenya lewat berbagai media.
Pengajar ilmu politik Universitas Paramadina Herdi Sahrasad mengatakan, bahwa rakyat tidak butuh pemimpin yang mengandalkan pencitraan . Dengan hanya mengandalkan blusukan tetapi tidak secara tegas memaparkan visi misnya.
“Dengan cara yang dilakukan Jokowi seperti itu, kedepannya Indonesia mau dibawa ke mana?” ujar Herdi di Jakarta, Kamis (29/5/2014), tulis POL.
Menurutnya, hal yang berbeda dilakukan capres Prabowo Subianto yang kuat visi minya dan aksinya yang jelas serta visioner dengan gagasan membasmi korupsi serta penyelamatan Indonesia.
“Kalau duet Prabowo-Hatta mampu merebut suara kaum miskin, wong cilik dengan visi misi mereka, maka rasionalitas rakyat akan memihak Prabowo-Hatta,” pungkasnya. (azm/arrahmah.com)