(Arrahmah.com) – Lebih dari 100.000 penduduk sipil mengungsi dari provinsi Deir Ezzur karena pertempuran antara mujahidin dengan ISIS, demikian data dari Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Penduduk Suriah yang telah menderita oleh serangan rezim Assad menderita kekurangan listrik dan air bersih. Penderitaan mereka semakin bertambah dengan adanya pertempuran yang dikobarkan oleh ISIS di wilayah ini. Hasbunallah wani’mal wakiil.
Sementara itu, jumlah korban akibat pertempuran antara sesama pejuang dari berbagai tempat, menurut SOHR, mencapai hampir 6000 orang. Mereka gugur akibat tembakan senjata api, mortir, roket, bom IED, bom rompi dan bom mobil. Rincian korban tersebut ialah sebagai berikut: 505 penduduk sipil, 40 orang belum jelas, dan sisanya adalah tentara pejuang dari pihak-pihak yang berperang, di mana diperkirakan 2300 dari pejuang FSA, front-front Islam dan Jabhah Nusrah serta 1800 lainnya dari ISIS.
Deir Ezzur adalah provinsi yang kaya akan minyak dan gas. Wilayah ini dibebaskan dari rezim Nushairiyah oleh FSA dan Jabhah Nusrah serta front-front islam lainnya. Pada Februari 2014, ISIS melakukan usaha pertamanya merebut kilang minyak dan gas Konoco dengan alasan pengelola pabrik telah berbai’at kepada ISIS secara sukarela, namun dengan segera direbut kembali oleh Jabhah Nusrah dan gabungan mujahidin lainnya.
Praktis pada bulan Februari lalu itu, posisi-posisi ISIS terdesak jauh ke luar Deir Ezzur. Setelah ISIS praktis terusir dari Aleppo dan Idlib oleh FSA, mereka memperkuat diri di provinsi Raqqah. Kemudian pada April lalu mulailah upaya ISIS untuk berusaha kembali merebut Deir Ezzur termasuk Bul Kamal tidak lama sebelum ini.
Baru-baru ini ada kesepakatan yang ditandatangani para suku di provinsi Deir Ezzur untuk bersatu melawan ISIS di wilayah timur (Deir Ezzur).
Situasi Terakhir
Pertempuran sengit antara ISIS dengan mujahidin masih berlangsung di pedusunan timur Deir Ezzur, yaitu desa Jaydid Akidat, Jadid Bakara, Kota Alhuseniah. Mujahidin berhasil menguasai Fakultas Agrikultur. Bersamaan dengan itu rezim Assad juga menyerang dari arah barat Deir Ezzur, yaitu dari pangkalan udara militer, dimana tentara Assad membom penduduk menggunakan artileri berat dan pesawat-pesawat tempurnya. Mujahidin melakukan perlawanan dengan menembakkan mortir (oleh batalion Islam) dan menembak pesawat musuh dengan senjata mesin anti pesawat udara.
Sementara di Provinsi Raqqah, basis ISIS mendapat perlawanan yang sengit dari Tal Abyadh oleh FSA terutama Liwa Tsuwar Ar-Raqqah yang ingin merebut kembali wilayah mereka dulu di Raqqah yang direbut oleh ISIS.
Sementara informasi terakhir, ISIS menarik mundur dari wilayah bandar udara Tabqa di barat Raqqah sehingga tentara rezim Assad dari Inbaj masuk ke sana. Dalam situasi itu,ISIS masih menyerang Deir Ezzur.
(ansharulislam/arrahmah.com)