KAIRO (Arrahmah.com) – Laporan sebuah situs berita zionis Walla menyebutkan bahwa mantan Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah As-Sisi secara pribadi mempertahankan komunikasi intensif dengan pejabat tinggi keamanan “Israel”, dikutip oleh islammemo pada Selasa (14/5/2014).
Laporan yang disiapkan oleh pengamat Israel untuk urusan Timur Tengah, Avi Issacharoff, tersebut menyebutkan diantara pejabat tinggi keamanan “Israel” yang tetap dijaga komunikasinya oleh Abdel Fattah As-Sisi adalah Menteri Keamanan “Israel” Moshe Ya’alon. Belum lama ini As-Sisi juga memerintahkan kepada para pejabat tinggi keamanan Mesir untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pejabat tinggi keamanan “Israel”.
Lebih lanjut situs Walla mengungkapkan bahwa As-Sisi mengikuti jejak langkah mantan diktator Mesir Husni Mubarak. Semasa berkuasa Husni Mubarak tidak pernah melakukan kunjungan resmi ke “Israel”. Namun Mubarak secara diam-diam menjalin hubungan yang sangat erat dengan negara penjajah zionis tersebut, khususnya di bidang intelijen dan militer.
Walla menjelaskan bahwa As-Sisi dalam wawancara dengan stasiun TV Mesir secara khusus kembali menegaskan bahwa kelompok Hammas Palestina adalah musuh. As-Sisi menyatakan bangsa Mesir tidak pernah melupakan kelompok yang berdiri di pihaknya dan kelompok yang berdiri di pihak musuhnya.
Walla mengutip dari seorang pejabat tinggi keamanan “Israel” yang memuji langkah-langkah yang diambil As-Sisi dalam melancarkan peperangan melawan kelompok-kelompok jihad di Semenanjung Sinai. Menurutnya langkah itu akan tetap dilanjutkan oleh As-Sisi pasca ia terpilih sebagai presiden Mesir nanti.
Pejabat itu juga memuji keberhasilan As-Sisi dalam menghancurkan lebih dari 95 persen terowongan di perbatasan Gaza – Mesir. Ia menegaskan kesuksesan As-Sisi dalam memerangi kelompok Hammas Gaza dan kelompok-kelompok jihad di Semenanjung Sinai diraih berkat kerjasama dan koordinasi yang intensif dengan keamanan “Israel”.
Meski demikian laporan Walla juga mengingatkan bahwa kerja keras As-Sisi dalam memerangi kelompok Hammas dan kelompok-kelompok jihad di Sinai tidak menjamin kelanggengan kekuasaannya setelah ia terpilih menjadi presiden Mesir.
(muhib al majdi/arrahmah.com)