AL-QUDS (Arrahmah.com) – Puluhan pemukim Yahudi “Israel” menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Selasa (6/5/2014) dan Rabu (7/5) untuk merayakan “kemerdekaan Israel”. Mereka bahkan menyerukan penghancuran masjid umat Islam itu dan ingin membangun sebuah kuil Yahudi di sana, lansir MEMO.
Wakil Menteri Transportasi Tzipi Hotovely, Partai Likud, memprovokasi bahwa dia ingin “merayakan kemerdekaan ‘Israel’ dan mengibarkan bendera ‘Israel’ di atas Masjid Al-Aqsa, karena itu merupakan satu-satunya tempat yang memberikan kepentingan spiritual dan nilai politik untuk ‘Negara Israel’.”
Komentar provokatif itu menyusul sebuah sesi foto memegang bendera “Israel” di depan Masjid Kubah Batu sebagai bagian dari kegiatan yang diselenggarakan untuk anggota Knesset untuk mengekspresikan dukungan mereka untuk penghancuran masjid yang merupakan situs berharga bagi umat Islam tersebut.
Hotovely, yang dikenal karena pandangan ekstremnya, menyerukan pengenaan kedaulatan penuh “Israel” atas Noble Sanctuary of Al-Aqsa. Dia sangat kritis terhadap orang-orang yang berusaha melawan “hak-nya” sebagai anggota Knesset untuk mengibarkan bendera “Israel” di dalam kompleks masjid.
Al Aqsa Foundation for Endowment and Heritage mengeluarkan pernyataan pada Rabu (7/5) yang mengungkapkan bahwa Komite Pusat Partai Likud dijadwalkan bertemu pada Kamis (8/5) untuk merumuskan rancangan resolusi yang akan dibahas dalam Konferensi Umum-nya. Hal ini dikhawatirkan memberikan kedaulatan penuh “Israel” atas Al-Aqsa dan memungkinkan orang-orang Yahudi untuk memasuki masjid untuk melakukan ritual Talmud.
Sementara itu, hampir 100 anggota dari Temple Mount dan Land of Israel Faithful Movement mengadakan pawai dari Gerbang Jaffa di Kota Tua Al-Quds yang diduduki, melewati Gerbang Hurva Synagogue dan Mughrabi. Di Gerbang Alqtanin mereka bentrok dengan Muslim Al-Quds Palestina yang mencegah mereka memasuki Masjid Al-Aqsa.
Konfrontasi lain antara Muslim Palestina dan ekstremis Yahudi terjadi ketika lebih dari seratus pemukim Yahudi, termasuk tujuh tentara perempuan berseragam militer, menyerbu masjid.
Tentara “Israel” mencegah Muslim di atas usia 50 memasuki Al-Aqsa pada Selasa (6/5). Bahkan tentara-tentara penjajah itu kemudian menunjukkan gambar yang menunjukkan para pemukim Yahudi melakukan ritual Talmud di depan masjid.
(banan/arrahmah.com)