DARA’A (Arrahmah.com) – Para aktivis Suriah mengatakan pada Ahad (4/5/2014) pagi bahwa mujahidin Jabhah Nushrah menangkap Kolonel Ahmad Fahd Ni’mah, mantan Ketua Dewan Militer Dara’a dan Komandan Jabhah Tsuwar Janub Suriyah [Front Revolusioner Suriah selatan], situs Ad-Durar Asy-Syamiyah dan sejumlah situs revolusi Surian lainnya melaporkan.
Kolonel Ahmad Ni’mah ditangkap bersama lima orang perwira yang menjadi pembantunya. Seorang perwira lainnya bernama Musa Al-Ahmad berhasil melarikan diri dalam peristiwa tersebut.
Lembaga Ittihad Tansiqiyah Tsauriyah Suriyah [Persatuan Koordinasi Revolusi Suriah] menyebutkan bahwa Ahmad Ni’mah yang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan menetap di Yordania telah diberi tugas oleh pemerintah Yordania untuk membuat langkah-langkah militer guna menghentikankemajuan kelompok-kelompok jihad Islam di kota Hauran, propinsi Dara’a. Untuk melancarkan tugas tersebut pemerintah Yordania telah memberikan bantuan militer sangat besar kepada Ahmad Ni’mah.
Situs Syam menyatakan Jabhah Nushrah telah menyerahkan Kolonel Ahmad Ni’mah kepada Hai’ah Syar’iyah [Dewan Syari’at] propinsi Dara’a. Penangkapan Ahmad Ni’mah sendiri dilakukan berdasar surat perintah resmi Hai’ah Syar’iyah. Hai’ah Syar’iyah adalah lembaga Islam yang terdiri dari para ulama, tokoh masyarakat dan komandan dari berbagai kelompok jihad di setiap propinsi. Hai’ah Syar’iyah-lah yang menjalankan pemerintahan Islam di wilayah-wilayah yang telah berhasil dibebaskan oleh mujahidin.
Kamar Operasi Militer propinsi Dara’a sebelum itu telah memecat Ahmad Ni’mah dari posisinya sebagai Komandan Dewan Militer Revolusioner propinsi Dara’a. Ahmad Ni’mah berstatus resmi sebagai buronan berdasar surat keputusan Pengadilan Revolusioner Kota Hauran. Surat keputusan Pengadilan Revolusioner kota Hauran itu menyebut Ahmad Ni’mah “bekerja untuk memecah barisan para pejuang revolusi kota Hauran dengan terus-menerus menanamkan perselisihan, memprovokasi terjadinya peperangan diantara sesama pejuang revolusi, dan membentuk regu-regu dan sel-sel tidur untuk menikam kelompok-kelompok pejuang revolusi dari belakang”.
Kelompok-kelompok jihad dan pejuang revolusi di Dara’a menyatakan Ahmad Ni’mah telah menyerahkan kota Kharbah Ghazalah dan kota Syaikh Miskin kepada pihak rezim Nushairiyah Suriah. Komandan Katibah Syahidah Asil Jabar, salah satu kelompok pejuang revolusi di kota Syaikh Miskin, telah mengeluarkan rilisan tentang pengkhianatan Ahmad Ni’mah dalam peristiwa penyerahan kota tersebut kepada pihak rezim Nushairiyah.
Selain itu pada 31 Desember 2013 M Ahmad Ni’mah telah melarikan seorang perwira rezim Nushairiyah yang ditengarai telah membantai ratusan penduduk muslim Dara’a. Atas jasanya itu rezim Nushairiyah telah menghadiahi jutaan dolar kepada Ahmad Ni’mah.
Setelah pengkhianatannya terbongkar oleh para pejuang revolusi dan aktivis Suriah di Dara’a, Ahmad Ni’mah membentuk Jabhah Tsuwar Janub Suriyah [Front Revolusioner Suriah selatan]. Kelompok militer sekuler ini bekerja untuk kepentingan rezim Nushairiyah Suriah dan rezim sekuler Yordania. Tujuan utama pendirian kelompok ini adalah memerangi dan menghambat kemenangan-kemenangan spektakuler mujahidin Islam di propinsi Dara’a.
Jabhah Tsuwar Janub Suriyah [Front Revolusioner Suriah selatan] pimpinan Ahmad Ni’mah merupakan “saudara kembar” bagi Jabhah Tsuwar Suriah [Front Revolusi Suriah] yang didirikan oleh Jamal Ma’ruf di wilayah Suriah utara. Kedua kelompok sekuler ini merupakan bagian dari konspirasi Suriah, Yordania, AS dan NATO untuk memerangi kelompok-kelompok jihad Islam di Suriah.
Jabhah Nushrah, Jabhah Islamiyah, Liwa’ Al-Ummah, Jundul Aqsha dan kelompok-kelompok jihad Islam lainnya telah merebut banyak markas militer rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Dara’a.
Kemenangan terbaru mujahidin di Dara’a adalah pembebasan Tal Jabiyah dan kota Nawa. Kemenangan-kemenangan telak Jabhah Nushrah dan kelompok-kelompok jihad di Dara’a sangat mengkhawatirkan sekutu utama AS di kawasan itu, Yordania, yang wilayahnya berbatasan langsung dengan propinsi Dara’a.
Harian Al-Quds Al-Araby pada Senin (24/3/2014) mengutip dari sumber-sumber yang dekat dengan militer Yordania dan Suriah menegaskan bahwa pasukan rezim Bashar Asad sedang mempersiapkan serangan militer strategis dalam skala luas pada beberapa pekan mendatang terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai oleh mujahidin di Suriah selatan.
Rencana itu diambil setelah adanya kunjungan rahasia pejabat tinggi senior Dinas Intelijen Yordania ke Damaskus belum lama ini untuk menuntut rezim Bashar Asad menguasai wilayah-wilayah Suriah selatan yang berbatasan dengan Yordania. Saat ini wilayah-wilayah dalam provinsi Dara’a tersebut dalam kontrol mujahidin Jabhah Nushrah dan beberapa kelompok jihad lokal.
(muhib al majdi/arrahmah.com)