KAIRO (Arrahmah.com) – Sebuah ledakan bom di dekat pengadilan Kairo menewaskan satu polisi Mesir pada Jumat (2/5/2014), tak lama setelah itu dua bom lain menyerang Semenanjung Sinai dalam waktu hampir bersamaan menelan tiga korban jiwa, termasuk seorang tentara rezim.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Serangan Jumat terjadi beberapa minggu menjelang pemilihan presiden Mesir.
TV Pemerintah Mesir mengatakan ledakan terjadi pada pertengahan pagi di timur Heliopolis, pinggiran kota Kairo. Bom tersebut dicrigai ditargetkan kepada pos polisi lalu lintas dekat pengadilan. Kantor berita negara MENA mengutip juru bicara polisi Abdel Fattah Osman yang mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom rakitan yang ditanam di dekat pos polisi dan tim bahan peledak tengah memeriksa lokasi untuk penyelidikan lebihlanjut.
Tiga polisi juga terluka dalam pemboman itu, disiarkan dalam TV. Di daerah Sinai yang sedang bergejolak, dua pembom meninggal bersamaan dengan meledaknya bom, tak lama setelah fajar di kota El-Tor di bagian selatan semenanjung.
Dalam serangan pertama, pembom menargetkan sebuah pos pemeriksaan militer, menewaskan dua orang, termasuk satu tentara, dan melukai lima lainnya, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan.
Pembom kedua melangkah ke badan jalan dan meledakkan bom bersama dirinya di depan bus. Satu penumpang meninggal dnia dan tiga luka-luka akibat ledakan itu.
Sopir bus, Saad Sulieman, yang juga terluka dalam ledakan tersebut berbicara kepada wartawan dari rumah sakit el-Tor, mengatakan ia melihat pembom duduk di sisi jalan dengan kotak es sebelum dia bangkit dan meledakkan bomnya. Bagian tubuh pembom tersebar di kedua lokasi pada serangan Sinai dan akan dianalisis untuk menentukan identitas mereka, kata para pejabat, tanpa menyebutkan nama pelak karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
(adibahasan/arrahmah.com)