(Arrahmah.com) – Sebuah Jama’ah yang menamakan diri Al-Qaeda Kurdistan, dan memihak pada Pemimpin Tandhim Al-Qaeda pusat, turut melawan Jama’ah Daulah Islam Irak dan Syam atau Islamic State of Irak and Sham (ISIS) dalam perselisihan yang sedang berlangsung terkait kontrol jihad di Suriah.
Dengan demikian, Jama’ah ini juga telah menegaskan kembali bai’at kesetiaan mereka atas Syaikh Aiman Az-Zhawahiri dan Mullah Muhammad Umar, amir Taliban. Mereka juga menegaskan akan menyerang ISIS jika memang diperlukan.
Al-Qaeda Kurdistan telah merilis pernyataan ini di sebuah forum jihad pada Jum’at (25/4/2014) lalu.
“Kami memberikan kabar gembira pada Umat Islam akan pembaharuan bai’at kesetian kami pada Syaikh para Mujahidin, seorang yang bijak terhadap umat ini, Dr. Aiman Az-Zhawahiri, semoga Allah meneguhkan langkahnya. Juga bai’at kesetian kami pada Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar untuk mendengarkan dan mematuhi dengan segenap hati agar berjihad di jalan Allah,” isi salah satu pernyataan Al-Qaeda Kurdistan.
Al-Qaeda Kurdistan menawarkan “untuk mengingkari ISIS” kepada para mantan pejuang Al-Qaeda (Irak) yang telah berafiliasi dengan ISIS yang baru-baru ini dikecam oleh Komando Al-Qaeda Pusat.
“Tidak ada yang memisahkan kita kecuali pedang, kami menganggap pengingkaran terhadap ISIS bagaikan sebuah tindakan operasi medis terhadap tubuh dan struktur Al-Qaeda. Dengan izin Allah, ini akan menjadi penyembuhan bagi kita dan sebuah kemajuan dalam kehidupan kita”, bunyi pernyataan Al-Qaeda Kurdistan lainnya.
Jama’ah ini juga mengungkapkan rasa belasungkawa dan dukacita atas wafatnya Syaikh Abu Khalid As-Suri, wakil pribadi Syaikh Az-Zhawahiri di Suriah yang gugur dalam serangan bom bunuh diri ISIS awal tahun ini.
Susunan Al-Qaeda Kurdistan belum diketahui dengan jelas, tetapi mereka kemungkinan merupakan kelompok yang dinamakan oleh Pemerintah Amerika Serikat dengan nama Al-Qaeda Kurdish Battalions (QKB).
Batalyon Al-Qaeda Kurdi didirikan pada tahun 2007 dari sisa-sisa organisasi mujahidin Kurdi lainnya. Dan telah menyatakan secara umum bai’at kesetian mereka pada kelompok mujahidin lainnya, termasuk kepada Al-Qaeda pusat dan Al-Qaeda Irak (pendahulu ISIS).
Al-Qaeda Kurdistan memisahkan diri dari ISIS untuk menanggapi rumor bahwa Jabhah Nusrah, cabang Al-Qaeda suriah akan mendirikan cabang di Irak.
Amir Jabhah Nushrah, Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani telah terlibat dalam perselisihan dengan Syaikh Abu Bakar Al-Baghdadi, amir ISIS, setelah usaha untuk menggabungkan Jabhah Nusrah ke dalam ISIS pada April 2013 ditolak oleh Syaikh Al-Jaulani, yang kemudian didukung oleh Syaikh Az-Zhawahiri.
Al-Qaeda Pusat telah berusaha menengahi konflik ini dengan mengimbau ISIS agar kembali mena’ati hukum Syariat yang ditetapkan Mahkamah Islam untuk menyelesaikan masalah. Tapi Syaikh Al-Baghdadi menolaknya, sehingga ISIS dan Jabhah Nushrah mulai berbenturan pada akhir 2013.
(aliakram/arrahmah.com)