AL-QUDS (Arrahmah.com) – Amjad Al–Safadi, seorang pengacara pembela bagi para tahanan Palestina, ditemukan tergantung di rumahnya di Al–Quds (Yerusalem Timur), hanya lima hari setelah dibebaskan dari tahanan, di mana ia mengalami penyiksaan hebat di dalam tahanan pemerintah “Israel” selama 45 hari, sebagaimana dilansir oleh WorldBuleltin, Rabu (30/4/2014).
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Palestinian Prisoners’ Society (PPS) mengatakan bahwa Amjad al–Safadi, (39), dipukuli dan disetrum listrik dan terus menerus berada dalam pengawasan, sebagaimana dilansir oleh Ma’an News Agency, Kamis (1/5)
Dia ditemukan tergantung di apartemennya di Al-Quds pada Selasa pagi (29/4), kata kelompok itu.
Al–Safadi – yang awalnya ditahan karena diduga membantu kelompok pejuang Islam Palestina dan para tahanan – masih menjalani tahanan rumah pada saat kejadian itu.
Dia pertama kali ditangkap pada tanggal 4 April bersama dengan tiga pengacara Palestina lainnya karena dianggap menyampaikan pesan antara tahanan yang diduga sebagai anggota dari pejuang Jihad Islam dan Hamas.
Pesan antara tahanan diyakini mengenai organisasi protes dan mogok makan mereka di dalam penjara “Israel” sebagai bentuk protes terhadap perlakuan buruk mereka, serta untuk membangun kontak antara pemimpin yang berada di penjara dan kelompok mereka di luar.
Pada bulan Maret, kepala komite keluarga tahanan Al-Quds, Amjad Abu Asab, mengatakan bahwa pasukan “Israel” menahan al–Safadi saat ia mengunjungi penjara Hadarim.
Dia menambahkan bahwa pasukan “Israel” juga menyerbu rumah al-Safadi dan menyita sebuah komputer dan beberapa dokumen.
(ameera/arrahmah.com)