PARIS (Arrahmah.com) – Cyril Nauth, walikota dari partai sayap kanan yang baru terpilih di distrik Mantes–la-Ville Paris, telah bertekad untuk memenuhi salah satu janji kampanyenya dengan memblokir sebuah proyek pembangunan sebuah masjid baru.
Anggota Dewan dari Kota yang dipimpin kaum Sosialis tersebut – sebelum Nauth menjabat sebagai walikota – dalam pemilihan daerah terakhir telah merencanakan untuk membeli sebuah bangunan milik publik untuk kemudian menjualnya kepada sebuah organisasi Muslim lokal yang nantinya akan direnovasi untuk dijadikan sebagai masjid.
Abdelaziz El Jaouhari, ketua komite masjid, mengatakan kepada Le Monde “Selain bahwa itu merupakan serangan diskriminasi terhadap kami [Muslim], saya tidak melihat alasan lain untuk menentang proyek ini.”
“Kami telah mencoba untuk membangun sebuah tempat ibadah yang akan digunakan untuk sholat selama 25 tahun terakhir. Setiap kelompok agama lain memiliki tempat ibadah, dan saya tidak tahu mengapa hal ini berbeda bagi kami,” katanya.
Awal bulan ini, masjid di Paris telah mengajukan keluhan setelah beberapa potongan daging babi dan surat ancaman ditemukan di kotak surat yang menyebut Muslim sebagai “kecoak”, dan berharap walikota baru Cyril Nauth berhasil membersihkan “ras Muslim” di paris.
“Tidak diragukan lagi ini adalah tindakan rasis dan provokatif. Ini adalah yang pertama kalinya dalam 12 tahun keberadaan Masjid tersebut menjadi sasaran serangan rasis semacam ini,” kata Jaouhari.
Islam adalah agama terbesar kedua setelah Katolik Roma yang diperkirakan berjumlah sekitar 10% dari populasi nasional atau sebanyak 6,3 juta Muslim, yang sebagian besar berasal dari Aljazair dan Maroko.
(ameera/arrahmah.com)