JAKARTA (Arrahmah.com) – Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah kembali muncul di forum jihad global dan cukup mendapat sorotan media asing.
Militan Islam paling dicari di Indonesia, Santoso telah mengeluarkan seruan baru untuk serangan terhadap polisi anti – teror (Densus 88), yang ia dituduh sebagai agen Australia dan AS , demikian tulis AFP
SITE Intelligence Group yang berbasis di AS mengatakan, Santoso yang memimpin MIT dari pegunungan Sulawesi Tengah, mendesak pengikutnya untuk tidak menunjukkan belas kasihan terhadap elit unit anti – teror Detasemen 88,
“Racuni mereka, jika Anda tidak mampu membunuh dengan pedang. Jika Anda memiliki senjata, buhuhlah mereka,” itu seperti dikutip dalam sebuah video 20 – menit diterbitkan pada forum jihad.
” Mereka adalah penjajah di negeri ini, dan mereka ingin memurtadkan umat Islam,” tegasnya.
Densus 88 dibentuk setelah bom Bali yang menewaskan 202 orang pada tahun 2002, sebagian besar korbannya turis Barat.
Pasukan burung hantu ini memperoleh dukungan publik di Indonesia setelah mengklaim berhasil memberangus beberapa militan paling dicari di wilayah ini.
Namun Densus 88 juga menghadapi tuduhan penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum yang telah memicu kekhawatiran bangkitnya semangat jihad.
Santoso, menilai bahwa Densus 88 adalah “Tentara Australia, bukan tentara Indonesia, dan bukan pembela negara Indonesia.”
” Mereka membela Australia dan Amerika …. untuk mengacaukan sistem yang ada di Indonesia,” katanya.
Santoso juga pernah mengeluarkan seruan serupa dalam klip YouTube yang diposting pada Juli tahun lalu. (azm/arrahmah.com)