MESIR (Arrahmah.com) – Kelompok jihad Ajnad Misr merilis video pertama pada Kamis (17/4/2014) di halaman Facebook dan Twitter resmi mereka. Sebelumnya, pada tanggal 5 April, kelompok jihad ini telah menulis tweet bahwa mereka sedang mempersiapkan sebuah video.
Cuplikan dari aparat keamanan junta Mesir yang menyerang para pengunjuk rasa anti kudeta serta video para tahanan yang diserang terlihat pada paruh pertama video baru tersebut. Menurut Al-Ahram, beberapa cuplikan dalam video itu juga menampilkan kekisruhan pada masa diktator Husni “Mubarak”, yang digulingkan pada tahun 2011.
Pada paruh kedua video tersebut, Ajnad Misr menayangkan delapan serangan yang telah diakui sebelumnya. Kelompok jihad itu mengatakan bahwa video ini didedikasikan untuk para ibu mereka yang telah terluka, terbunuh, atau ditahan oleh dinas keamanan junta Mesir.
Video ini diakhiri dengan pesan yang mengatakan “Adalah suatu keharusan untuk membalas penawanan kaum Muslimah dan menghajar orang-orang yang menyerang mereka.”
Mujahidin Ajnad Misr, yang secara resmi mengumumkan pembentukkannya pada 23 Januari 2014, mengatakan pihak mereka terlibat dalam sebuah operasi yang menargetkan unsur-unsur penjahat rezim Mesir saat ini.
Kelompok jihad ini telah menyatakan bertanggung jawab atas setidaknya 11 serangan sejak November lalu. Baru-baru ini, mujahidin Mesir ini juga menyatakan bertanggung jawab atas pemboman di dekat Universitas Kairo yang menewaskan Brigadir Jenderal Tarek Al-Mergawi. Menurut Ajnad Misr, Tarek ditargetkan karena keterlibatannya dalam “pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa, pelanggaran kehormatan, dan partisipasi dalam pembantaian Nahda.
Selain itu, Ajnad Misr juga menyatakan bertanggung jawab atas serangan pada 4 Maret, 11 Maret dan 29 Maret di wilayah Kairo, dalam pernyataan yang dirilis pada tanggal 2 April.
Ajnad Misr, yang telah disebut sebagai saudara-saudara kami oleh kelompok jihad Anshar Baitul Maqdis yang berbasis di Sinai, menyatakan bahwa pihak mereka siap untuk menerima “informasi tentang gerakan para perwira dan personil dinas kejahatan junta Mesir, serta alamat mereka.”
Kelompok jihad ini juga menyatakan bahwa beberapa rencana serangan mereka ada yang telah dibatalkan atau diubah karena memperhitungkan keamanan warga sipil di wilayah target serangan. (banan/arrahmah.com)