AMMAN (arrahmah.com) – Seorang pria Yordania yang melemparkan sepatunya kepada Perdana Menteri Abdullah Nsur dan lima menteri Kabinet di utara kota Jerash, dibebaskan pada Selasa (15/4/2014), lapor keluarganya kepada AFP.
“Walikota Jerash hari ini membebaskan Mefleh Mahasneh. Nsur tidak menuntut ganti rugi,” kata seorang kerabatnya.
“Pagi ini beberapa pemimpin suku di Jerash bertemu dengan walikota untuk mendorong pembebasan Mahasneh. Juga tadi malam, puluhan orang dari Jerash melakukan aksi duduk di luar gedung untuk menuntut pembebasannya,” tambahnya.
Pada Senin (14/4), Nsur sedang berbicara dalam pertemuan tentang revisi ekonomi saat Mahasneh (65) , yang memimpin masyarakat desa Jerash, menginterupsi perdana menteri dan mengatakan kepadanya,”Anda menaikkan harga!”
Mahasneh menjadi marah setelah walikota menghentikannya dari berbicara, dan melemparkan sepasang sepatunya pada saat Nsur dan menteri-menterinya duduk. Sepatu mendarat di atas meja, lalu Mahasneh segera dibekuk.
Seperti yang terjadi di indonesia beberapa waktu lalu, pada bulan November 2012, pemerintah Nsur juga menaikkan harga BBM, termasuk gas rumah tangga, hingga 53 persen untuk membantu mengurangi defisit besar-besaran. Hal tersebut memicu kemarahan penduduk Yordania.
Di tengah meningkatnya pengangguran dan kemiskinan, Yordania telah mengadakan protes di jalanan menuntut reformasi politik dan ekonomi juga sweeping upaya anti-korupsi yang lebih gencar. Beruntung hal ini belum terjadi pada pemimpin di Indonesia. (adibahasan/arrahmah.com)