KAIRO (Arrahmah.com) – Mantan presiden diktator Mesir Husni “Mubarak” pada Rabu (2/4/2014) menyeru kepada rakyat Mesir untuk memilih mantan panglima militer Abdul Fattah Al-Sisi dalam pemilu Mesir yang akan diselenggarakan pada 26 dan 27 Mei mendatang.
“Anda tidak punya pilihan lain,” klaim Husni kepada surat kabar swasta Al-Masri Al-Youm, sebagaimana dilansir oleh Almanar TV, pada Kamis (3/4).
Pekan lalu, Sisi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pertahanan Mesir dan menyampaikan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Dia yang sudah memasuki usia 80 tahun sekarang sedang menerima perawatan medis di rumah sakit militer Kairo.
Husni mengatakan bahwa tekanan AS terhadap Mesir telah memungkinkan Ikhwanul Muslimin memasuki kehidupan politik Mesir.
“Mereka [pemerintah AS] mengatakan kepada kita bahwa kita tidak bisa mendapatkan pesawat kecuali Ikhwanul Muslimin kembali ke kehidupan politik,” kata Husni Mubarak.
“Mereka [pemerintah AS] telah melakukan ini kepada saya, tapi saya tidak pernah tunduk pada tekanan mereka,” klaimnya.
Oktober lalu, Washington menangguhkan pengiriman senjata, termasuk helikopter tempur canggih Apache, serta bantuan keuangan sebanyak 260 juta USD ke Mesir atas apa yang disebut sebagai jalur lambat proses demokrasi di Mesir.
Husni mengklaim kepada surat kabar Al-Masri Al-Youm, sebagaimana dilansir oleh Almanar TV, Kamis (3/4), bahwa Mesir tidak harus bergantung pada bantuan dari negara-negara Arab Teluk, yang sejauh ini sudah memberikan Mesir miliaran dolar dalam bentuk bantuan tunai dan bantuan minyak bumi.
Saat ditanya tentang Hamdeen Sabahi yang merupakan saingan potensial utama Sisi dalam pemilu, Husni mengatakan bahwa Sabahi tidak cocok untuk menjadi presiden Mesir. (ameera/arrahmah.com)