MESIR (Arrahmah.com) – Dalam sebuah pernyataan yang dirilis ke akun Facebook dan Twitter resminya, sebuah kelompok jihad yang dikenal sebagai Ajnad Misr menyatakan bertanggung jawab atas pemboman pada Rabu (2/4/2014) di dekat Universitas Kairo. Serangan itu menewaskan sedikitnya satu petugas polisi dan melukai sekitar enam orang.
Ajnad Misr menyatakan bom-bom mereka menargetkan para penjahat yang diketahui telah melakukan pembantaian. Dalam pernyataannya, Ajnad Misr mengatakan bahwa Brigadir Jenderal Tarek Al-Mergawi ditargetkan karena keterlibatannya dalam “pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa, pelanggaran kehormatan, dan partisipasi dalam pembantaian Nahda.”
Kelompok ini mencatat bahwa pemboman tersebut menyusul peningkatan penangkapan terhadap sejumlah Muslimah Mesir. “Kalau saja para prajurit tirani tahu bahwa di balik perempuan ada laki-laki yang akan menuntut qishash, dan bahwa mereka memiliki pahlawan yang akan membalas untuk apa yang mereka [pasukan tirani] lakukan dengan lancang kepada para perempuan dan sikap mereka [pasukan tirani] yang menginjak-injak kehormatan kami dan karena penjara dipenuhi dengan anak-anak perempuan kami,” tegas Ajnad Misr.
Menurut laporan pers, ada dua bom yang meledak hampir bersamaan, dan yang ketiga meledak hampir dua jam kemudian. Dalam pernyataannya, Ajnad Misr menyatakan para pejuangnya menunda peledakan bom ketiga karena kerumunan warga sipil di daerah itu. Kelompok ini lebih lanjut juga menyatakan bahwa mereka telah membatalkan operasi sebelumnya karena meyakini akan merugikan warga sipil.
Selain itu, Ajnad Misr menyatakan bahwa sebelumnya mereka juga telah melancarkan serangan di mana sejumlah bahan peledak yang digunakan dikurangi untuk mencegah kerugian bagi warga sipil. Menurut kelompok ini, serangan tersebut terjadi pada tanggal 4 Maret, 11 Maret dan 29 Maret.
Ajnad Misr, yang secara resmi mengumumkan pembentukkan kelompoknya pada 23 Januari ini, mengatakan pihaknya terlibat dalam serangan yang menargetkan unsur-unsur penjahat rezim Mesir saat ini. Sebelum pernyataan ini, kelompok itu telah menyatakan bertanggung jawab atas tujuh serangan, yang seluruhnya terjadi di wilayah Kairo.
Terakhir, kelompok yang dideskripsikan oleh kelompok jihad Anshar Baitil Maqdis yang berbasis di Sinai sebagai “saudara-saudara kami” ini kemudian juga menyatakan bertanggung jawab atas serangan pada 7 Februari 2014 lalu. (banan/arrahmah.com)