JAKARTA (Arrahmah.com) – Penulis buku ‘Bokis’ dan ‘Matahati’, Maman Suherman menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terpaku pada label syariah sebuah acara atau bahkan stasiun televisi. Hal itu terungkap dalam talkshow bertema “Let’s Speak, Grab Your Audience!”, di Masjid Agung Sunda Kelapa, Sabtu, (29/3/ 2014).
“Jangan terpesona dengan format islami, tapi terkesan tidak. Setiap bulan Ramadhan semua menyatakan dirinya islami. Lalu setelah itu, mereka lepas lagi. Lalu Anda bahagia bahwa kita telah islami? Anda jangan (mau) dibohongi oleh kemasan,” kata Maman, lansir Hidayatullah.com, Senin (31/3/2014)
Dirinya mencontohkan berbagai acara yang dilabeli sebagai acara religi namun tidak sesuai syariat.
“Ada beberapa Sinetron yang dilabeli sebagai Sinetron Islami namun tidak sesuai dengan jalan cerita. Tapi yang kita lihat apa? Nilai-nilai Islam yang masuk di dalamnya? Cuma cerita pacaran dan sebagainya, lalu kemudian kita senang,” ulas alumni jurusan Kriminologi FISIP-UI itu.
Jalan untuk merubah kondisi itu adalah dengan memboikot acara televisi berikut produk yang beriklan pada tayangan yang tidak Islami tersebut. Maman meyakini umat Islam mempunyai kekuatan untuk memboikot acara dan produk itu. Sesungguhnya umat Islam memiliki kekuatan merubah nasib bangsanya.
“Umat Islam di Indonesia harus menyatakan, kami tidak akan membeli produk yang menjelek-jelekkan umat Islam di televisi,” tegasnya. Selanjutnya, industri televisi akan perlahan mati jika ditinggalkan oleh penontonnya yang mayoritas beragama Islam.
Perlu langkah nyata kaum Muslimin Indonesia hari ini untuk memboikot tontonan yang tidak Islami, anti Islam dan berlabel syariah namun berisi maksiyat. Sekaligus tidak membeli atau menggunakan jasa dari produk-produk pengiklan yang mendukung tayangan tidak Islami tersebut. (azm/arrahmah.com)