KAIRO (Arrahmah.com) – Bentrokan antara mahasiswa dan pasukan keamanan di kampus Universitas Al-Azhar Kairo pada Ahad (30/3/2014) telah menyebabkan dua mahasiswa terbunuh.
Mahasiswa yang bernama Ahmad Abdul-Hafiz dan Atta Ahmad ditembak mati di luar asrama universitas, menurut situs berita Al-Ahram.
Pengelola universitas telah menyerukan untuk segera melakukan penyelidikan atas kasus pembunuhan tersebut, kantor berita resmi MENA melaporkan.
Beberapa mahasiswa terluka dalam kekerasan itu, dan beberapa orang lainnya ditangkap.
Sebelumnya pada hari itu, pasukan keamanan menyerbu kampus, atas permintaan dari pengelola universitas, untuk membubarkan mahasiswa yang berunjuk rasa. Polisi menggunakan gas air mata dan menembakkan tembakan peringatan ke udara.
Mahasiswa lainnya, yang telah diskors atas keterlibatan dalam kerusuhan dan sabotase selama protes di kampus, membentuk rantai manusia di sekitar gedung pengelola universitas dengan poster bertuliskan, “Mengapa saya diskors?”
“Pengelola universitas telah menskors 39 mahasiswa untuk periode mulai dari satu semester sampai dua tahun,” kata juru bicara senat mahasiswa Ahmad Abdul-Said.
Universitas Al-Azhar, telah menjadi tempat dari berbagai aksi protes sejak tergulingnya presiden Muhammad Mursi yang berasal dari Ikhwanul Muslimin pada bulan Juli 2013.
Bentrokan sering pecah antara mahasiswa pro-Mursi dan pasukan keamanan di kampus universitas di Kairo dan kota-kota lain.
Pada bulan Februari, pemerintah sementara Mesir mengeluarkan dekrit yang memungkinkan aparat keamanan untuk memasuki kampus dan memberikan hak kepada pengelola universitas untuk mengusir mahasiswa yang melakukan protes.
Sejumlah universitas lain juga telah menjadi tempat protes mahasiswa, tetapi tidak sesering seperti Al-Azhar.
Awal bulan ini, 16 mahasiswa Al-Azhar dijatuhi hukuman tiga tahun penjara karena terlibat dalam bentrokan pada bulan Desember.
Dalam sidang terpisah, 17 orang lainnya dijatuhi hukuman 14 tahun penjara atas tuduhan kerusuhan, merusak properti publik, membakar kendaraan dan menyerang petugas keamanan dan staf Al-Azhar.
(ameera/arrahmah.com)