KAIRO (Arrahmah.com) – Abdul Fattah al-Sisi, jenderal Mesir yang menggulingkan pemimpin pertama negaranya yang telah dipilih secara langsung oleh rakyat Mesir, mengumumkan pencalonannya pada Rabu (26/3/2014) untuk pemilihan presiden. El-Sisi meperkirakan bahwa dirinya akan menang dengan mudah, sebagaimana dilansir oleh WorldBulletin, Rabu (26/3/2014).
Sisi, yang menggulingkan Muhamad Mursi Juli lalu, dengan sesumbar bersumpah untuk melawan apa yang ia sebut “ancaman teroris yang dihadapi Mesir”, merujuk kepada kekerasan yang telah berkecamuk sejak musim panas lalu.
“Benar, hari ini adalah hari terakhir saya di seragam militer, tapi saya akan terus berjuang setiap hari agar Mesir terbebas dari rasa takut dan terorisme,” kata Sisi, masih mengenakan seragam militer, dalam pidato yang disiarkan televisi.
Sisi harus mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pemimpin militer dan menteri pertahanan sehingga ia bisa ikut bertanding dalam pemilihan umum Mesir.
Berusaha untuk membatasi beberapa harapannya yang setinggi langit, Sisi memperingatkan bahwa dia tidak bisa melakukan “mukjizat” di negara yang terdiri dari 85 juta rakyatnya yang masih tenggelam dalam kemiskinan.
“Saya tidak bisa membuat keajaiban. Sebaliknya, saya mengusulkan kerja keras dan kemandirian,” katanya
“Kita harus jujur dengan diri kita sendiri:… Negara kita menghadapi tantangan besar. Ekonomi kita lemah. Ada jutaan pemuda yang menganggur di Mesir. Ini tidak bisa diterima.”
Jika Sisi terpilih, seperti yang banyak diharapkan, itu akan menandai kembalinya hari-hari ketika Mesir dipimpin oleh orang-orang dari militer – suatu pola yang terputus ketika Mursi selama satu tahun menjabat sebagai Presiden setelah ia memenangkan pemilihan presiden demokratis pertama di Mesir.
Sisi akan menganggap kepemimpinan negara belum pulih dari tiga tahun kekacauan politik. Sejak penggulingan Mursi dari kekuasaan, Mesir telah mengalami perselisihan internal terburuk dalam sejarah modern Mesir.
(ameera/arrahmah.com)