Demonstrasi menentang rencana kedatangan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush ke Indonesia terus meningkat di sejumlah daerah. Kemarin, aksi di antaranya digelar ratusan mahasiswa di Palembang, Sumatra Selatan. Demonstran bahkan membacakan surat yasin sebagai simbol tolak bala atas kedatangan presiden Negeri Adidaya tersebut.
Mahasiswa yang tergabung dalam Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatra Selatan menggelar aksinya di Bundaran Air Mancur Palembang. Dalam orasinya, para mahasiswa menyebut Presiden Bush sebagai penjahat perang, sehingga kedatangannya ke Indonesia harus ditolak.
Para mahasiwa juga menilai pemerintah terlalu berlebihan dalan memberikan pengamanan untuk Bush. Selain itu, mahasiswa juga menganggap kedatangan Bush sangat merugikan rakyat Indonesia karena dana pengamanan hingga Rp 6 miliar berasal dari uang rakyat.
Di Malang, ratusan ibu-ibu dan anak-anak juga menentang kehadiran Presiden AS tersebut.
Selain KAMMI, penolakan juga datang dari DPRD Kota Bogor. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Jawa Barat ini sepakat dengan seluruh organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Bogor untuk menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat George W. Bush 20 November mendatang.
Penolakan kedatangan George W. Bush tersebut ditunjukkan DPRD Kota Bogor dengan mendukung seluruh bentuk aksi yang dilakukan oleh Ormas Islam menjelang kedatangan Presiden AS itu.
Upaya lain yang dilakukan DPRD Kota Bogor adalah dengan mendukung Ormas Islam melakukan koordinasi dengan pihak Polwil mengenai wilayah yang akan difungsikan oleh sekitar 150.000 massa pada hari kedatangan Presiden AS George W. Bush, untuk menggelar aksi unjuk rasa.
Salah seorang tokoh agama yang hadir dalam kesepakatan penolakan kedatangan George W. Bush ke Kota Bogor, Abdurahman Asegaf, Rabu (15/11) pagi ini mengungkapkan, sebanyak 31 anggota dari 45 anggota DPRD Kota Bogor sepakat dengan Ormas Islam menolak kedatangan George W. Bush.
Penolakan, ungkapnya, dilakukan karena Presiden AS itu dianggap telah melanggar hak azasi manusia dan seluruh umat Islam yang ada di dunia.
Dalam aksi penolakan, Ormas Islam berjanji akan menggelar aksi secara damai tanpa anarkis. Namun hingga saat ini pihak Polwil Bogor belum dapat memastikan mengenai lokasi yang akan difungsikan oleh massa yang akan menggelar aksi pada hari kedatangan Presiden AS George W. Bush ke Kota Bogor. [cha, berbagai sumber]