ARSAL (Arrahmah.com) – Tentara Libanon menangkap 15 orang di kota perbatasan Libanon-Suriah, Arsal, di mana banyak warga sipil Suriah melarikan diri ke sana sejak pasukan rezim Nushairiyah menyerang Yabrud pada pekan lalu.
Sebagian besar kaum Sunni Arsal telah disegel oleh warga dari kota tetangga, terutama Labweh yang mayoritas penduduknya Syi’ah, di mana satu orang dilaporkan tewas pada pekan lalu akibat serangan roket.
Penutupan jalan utama di Arsal memicu kemarahan di kalangan Sunni dan banyak yang turun ke jalan untuk melakukan aksi protes, seperti dilaporkan Al Arabiya.
Usai aksi protes, tentara menangkap belasan warga sipil di kota tersebut.
Wilayah perbatasan melihat kekerasan yang terus meningkat dengan kota Arsal menjadi rumah bagi 51.000 pengungsi sipil dan dituduh oleh Syi’ah Libanon bahwa kota tersebut memungkinkan “pemberontak” Suriah membangun pangkalan militer.
Sementara itu pada Rabu (19/3/2014), serangan roket diluncurkan dari seberang perbatasan memukul dua daerah di Libanon timur, namun menurut klaim militer Libanon tidak menimbulkan korban.
Empat roket yang ditembakkan dari seberang perbatasan memukul daerah Labweh dan Al-Nabi Othman di daerah Lembah Bekaa, wilayah yang dikuasai oleh “Hizbullah”.
Penduduk Labweh menyalahkan penduduk Arsal atas serangan roket di kota mereka, meskipun tembakan dilaporkan berasal dari seberang perbatasan.
Ratusan orang telah tewas dalam kekerasan terkait perang Suriah di Libanon sejak revolusi Suriah meletus tiga tahun lalu untuk menentang rezim Assad. (haninmazaya/arrahmah.com)