JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengurus Lembaga Penelitian dan Pengkajian (LPPI) Indonesia Bagian Timur, Hj. Rosmeinita Arif, MA yang tinggal di Jakarta Utara, bersama Muh. Istiqamah silaturrahim ke rumah pribadi Ketua Dewan Pimpinan MUI Pusat KH. Dr. (HC) KH. Ma’ruf Amin, Senin (10 /3/ 2014) malam.
Pada saat pertemuan itu diungkapkan beberapa hal tentang Syiah Indonesia dan tokoh-tokohnya. Diantara yang cukup signifikan, meski disebut pada point ke-5, adalah pernyataan Kyai Ma’ruf bahwa Quraisy Syihab mendukung Syiah, “Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syiah dalam bukunya, Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?“
Berikut ini adalah point-point yang diutarakan oleh KH. Ma’ruf Amin sebagaimana ditulis oleh Muh. Istiqamah dari LPPI Makassar Rabu (12/3/2014).
Pertama, Meskipun dalam pengurus MUI Pusat ada tokoh yang mendukung Syiah seperti Prof. Umar Shihab, Buku Panduan MUI, “Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” tetap harus diterbitkan karena ada amanah fatwa MUI tahun 1984 untuk mewaspadai masuknya ajaran Syiah di Indonesia. Dan alhamdulillah buku itu sudah tersebar luas di masyarakat.
Fatwa 1984 tersebut masih menggantung, Syiah bagaimana yang harus diwaspadai. Karena itu, dalam buku ini kami jelaskan dan gambarkan bentuk ajaran dan pergerakan Syiah di Indonesia yang harus diwaspadai.
Kedua, Saya sebenarnya pernah diakali untuk pergi ke Iran tapi saya tidak pernah mau. Makanya yang lain pergi ke Iran, saya tidak. Karena itu, sepulang dari Iran Umar Shihab mendukung Syiah.
Ketiga, Syiah di Indonesia yang kita temukan, tidak bisa kita pungkiri memang mempraktekkan makian kepada sahabat-sahabat Nabi.
Keempat, Untuk Fatwa Nasional tentang kesesatan Syiah, kami butuh bukti lapangan orang Syiah memaki sahabat. Karena Jalaluddin Rakhmat itu sering menyangkal jika dituduh memaki sahabat.
Bukan literatur, kalau literaturnya ada. Seperti di Sampang, bukti lapangannya ada, mencaci maki sahabat Nabi. Di Jawa Timur, mereka (pemerintahnya) berani, Ulamanya bersatu. Meskipun waktu itu ada tekanan dari (beberapa orang) Kemenag, saya tetap mendukung fatwa MUI Jatim tentang kesesatan Syiah karena sudah prosedural (Baca disini:http://www.lppimakassar.com/2012/11/mui-pusat-mengesahkan-dan-mendukung.html).Begitu juga saya mendukung MUI Daerah untuk keluarkan fatwa serupa kalau sudah menemukan bukti lapangan.
Kelima, Quraish Shihab itu jelas sekali mendukung Syiah dalam bukunya “Sunni-Syiah Dalam Genggaman Ukhuwah, Mungkinkah?,”
Nah, lalu Tim Penulis Pesantren Sidogiri mematahkan semua argumen Quraish Shihab dalam buku bantahan yang mereka tulis, namun sayang, buku ini tidak terlalu menyebar. (azm/arrahmah.com)