WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jenderal Joseph Dunford, Komandan pasukan penjajah AS-NATO di Afghanistan, pada Rabu (13/3/2014) mewanti-wanti bahwa penarikan mundur seluruh tentara Amerika pada akhir 2014 hanya akan meningkatkan semangat para Mujahidin yang mereka sebut “teroris”.
Oleh sebab itu, Dunford menegaskan usulannya di hadapan Komite Senat Angkatan Bersenjata untuk menempatkan sekitar 8.000 hingga 12.000 tentara AS di Afghanistan setelah 2014 dengan dalih untuk memfasilitasi, melatih, dan memberi nasehat bagi pasukan rezim Afghan.
Menanggapi pertanyaan dari para Senator, Dunford mencatat bahwa AS bisa menunggu hingga September pengesahan ‘perjanjian keamanan bilateral (BSA),’ jika tidak maka akan terlalu beresiko.
“Bagi saya, keterlambatan dalam BSA – yang mana bagiannya merupakan kampanye militer, mulai menjadi beresiko tinggi. Jika kita tidak membuat keputusan hingga bulan September, kita memiliki resiko tinggi terhadap penarikan yang teratur,” kata Dunford, seperti dilansir Pajhwok Afghan News (PAN).
Dunford juga mengatakan bahwa situasi di Afghanistan akan ‘memburuk’ jika tidak ada tentara AS di negara tersebut.
“Jika kita pergi pada akhir 2014, pasukan keamanan Afghan akan mulai memburuk. Situasi keamanan akan mulai memburuk, dan Saya pikir satu-satunya perdebatan adalah laju keburukan itu,” katanya.
Sementara itu, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan satu pun tentara penjajah kafir AS-NATO untuk tetap bercokol di tanah Afghan dan justru situasi Afghanistan memburuk saat kehadiran pasukan penjajah. Dan, satu-satunya yang akan mengembalikan keamanan dan kesejahteraan di Afghanistan adalah berakhirnya penjajahan dan tegaknya Syari’at Islam di seluruh negara tersebut.
(siraaj/arrahmah.com)