DAMASKUS (Arrahmah.com) – Setidaknya 75 pengunjuk rasa tewas di seluruh Suriah selama protes “Jumat Agung” yang digelar Jumat (22/4/2011), lapor kelompok HAM.
Sedikitnya 75 orang dilaporkan tewas di Suriah pada hari paling berdarah sejak pemberontakan dimulai, saat pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk memadamkan aksi protes menentang pemerintah yang digelar di seluruh negeri, ujar Amnesti Internasional yang berbasis di London.
Aktivis Suriah mengirimkan daftar nama 70 orang dari seluruh negeri yang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sepanjang protes yang berlangsung kemarin, kepada Al Jazeera.
Lima belas kematian terjadi di Izraa, dekat kota utama di selatan, Daraa, menurut daftar tersebut.
Kematian lain dilaporkan terjadi di Douma dan Zamalka dekat Damaskus. Tempat lainnya dimana pengunjuk rasa tewas termasuk di Homs-kota terbesar ketiga di Suriah-Moadamia dan Daraa.
Demonstran berbaris dengan damai dan dikejutkan dengan peluru tajam yang dilepaskan aparat keamanan, menurut Hazem, seorang pengunjuk rasa yang berbicara kepada Al Jazeera melalui telepon dari pinggiran kota Damaskus.
“Demonstran berjalan dengan cabang zaitun, dengan damai sampai kami dikejutkan dengan peluru tajam dari beberapa aparat keamanan di salah satu flat jalan,” ujar Hazem.
Para pengunjuk rasa turun ke jalan untuk menandai apa yang disebut para aktivis sebagai “Jumat Agung”-demonstrasi besar terhadap pemerintahan al-Assad.
Reporter Al Jazeera melaporkan dari Damaskus, keadaan telah relatif tenang namun tingkat ketegangan di kota kemarin menandai sebuah titik baru dalam pemberontakan.
“Hari ini berubah menjadi hari yang sangat berdarah, mungkin yang paling berdarah sejak aksi protes dimulai,” ujarnya.
Kehadiran aparat keamanan dicegah pendemo dari lepas landas di Damaskus.
Beberapa saksi termasuk profesional medis mengatakan bahwa banyak yang terluka entah ditolak akses ke rumah sakit atau takut untuk mencari pengobatan.
Televisi pemerintah, sementara itu, menayangkan sebuah acar atalk show di mana pembicara menyalahkan media asing, termasuk Al Jazeera, Al Arabiya dan BBC Arab karena menghasut protes.
Berbicara kepada Al Jazeera, seorang saksi di Homs menggambarkan bagaimana sekitar 200 pengunjuk rasa menghadapi 3.000 kekuatan, berjalan menuju Clock Square dan mendapat serangan.
“Tiba-tiba keamanan menembaki kami secara acar,” ujar aktivis itu.
Salah satu dari mereka yang tewas oleh tentara pemerintah adalah seorang aktivis muda berusia 25 tahun bernama Mohammed Bassam al-Khalil.
Sementara itu saksi mata di Hasakah mengatakan bahwa demonstran berkumpul di dekat sebuah mesjid setelah melaksanakan sholat Jumat kemudian mereka diserang oleh demonstran pro-pemerintah.
Aktivis Suriah yang menjadi penyelenggara protes menentang kekuasaan Al-Assad dan menuntut penghapusan monopoli partainya, Bath dan pembentukan sistem politik yang demokratis. (haninmazaya/arrahmah.com)