NABLUS (Arrahmah.com) – Tiga pemuda Palestina ditahan di desa-desa selatan Nablus pada Rabu (5/3/2014) beberapa jam setelah empat bom molotov dilemparkan ke sebuah bis yang membawa sejumlah pemukim Yahudi “Israel” di daerah tersebut, lansir Ma’an.
Ghassan Daghlas, seorang pejabat Otoritas Palestina yang memonitor aktivitas pemukiman di Tepi Barat utara, mengatakan bahwa puluhan tentara penjajah “Israel” menyerbu desa Madama dan melakukan pencarian di daerah tersebut.
Penduduk setempat mengatakan bahwa Muhammad Fawwaz Shareef Salih ditahan dekat desa oleh pasukan penjajah “Israel”.
Pasukan penjajah “Israel” juga menahan dua warga Palestina di desa Asira Al-Qibliya terdekat pada Rabu (5/3) malam.
Penduduk setempat mengatakan bahwa pasukan penjajah “Israel” menangkap Majd Ahmad Saleh (25), seorang petugas pasukan keamanan Palestina, serta Mohammad Fawaz Salih (22) di dekat jembatan Burin dekat jalan utama.
Keduanya dilaporkan dibawa ke pangkalan militer Huwwara di selatan Nablus.
Seorang jurubicara militer “Israel”, seperti biasanya, mengatakan dia tidak mengetahui mengenai penangkapan itu.
Daerah di sekitar desa-desa selatan Nablus adalah sebuah situs di mana sering terjadinya kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim Yahudi “Israel” terhadap warga Palestina.
Daerah itu merupakan wilayah di mana sering terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan pasukan penjajah “Israel”, karena letaknya yang berada di samping pemukiman Yahudi “Israel”, Yitzhar, yang terkenal dengan kekerasannya.
Pada pertengahan Februari, pemukim Yahudi setempat melemparkan batu pada anak-anak sekolah Palestina dan menyerang sebuah sekolah menengah setempat dalam dua insiden terpisah yang menyebabkan bentrokan setelah adanya perlawanan warga Palestina.
Pemukim Yahudi “Israel” sering menyerang sejumlah desa setempat dan mencegah para petani menghampiri dan mengolah tanah mereka sendiri, menurut UNOCHA, selain serangan terhadap pohon-pohon zaitun lokal milik warga Palestina sendiri.
Akibatnya, para pemuda Palestina setempat kadang-kadang merespon dengan menargetkan kendaraan-kendaraan milik para pemukim Yahudi “Israel” di jalan-jalan utama di daerah itu. (banan/arrahmah.com)