RAMALLAH (Arrahmah.com) – Kondisi kesehatan sekelompok tahanan Palestina secara serius telah memburuk di penjara Shatta “Israel”, sumber hak asasi manusia mengungkapkan, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Senin (3/3/2014).
Menurut the Palestinian Prisoner Society (PPS), seorang tahanan Iyad Istiti, yang melakukan mogok makan selama sembilan hari sejak awal Februari karena menuntut pemindahannya dari penjara Ashkelon, telah menderita radang paru-paru dan radang usus di mana ia hanya menerima obat penghilang rasa sakit.
Seorang tahanan yang lain, Usman Said, dari Jenin, telah menderita gangguan kesehatan pada ginjal, hati, paru-paru dan perut, di samping sering mengalami perdarahan. Ia ditahan di rumah sakit penjara Ramle, namun dia tidak mendapatkan perawatan medis.
Said menegaskan bahwa ia menderita penyakit ini setelah mengunjungi seorang dokter gigi “Israel” yang menggunakan alat-alat medis tidak steril ketika memeriksa giginya, yang menyebabkan penularan virus.
Kamal Abu Waar, dari Jenin, menderita sakit parah pada hati dan ginjalnya. Ia menjalani tes darah tanpa menerima hasil apapun.
Disamping itu, tahanan Muhammad Abid Rabbo menderita migrain dan pendarahan dan sering pingsan. (ameera/arrahmah.com)