LONDON (Arrahmah.com) – Sekitar 33.000 tentara Inggris yang pernah terlibat dalam perang di Irak dan Afghanistan telah menjadi alkoholik untuk mengatasi stres, menurut studi terbaru oleh para peneliti yang dirilis baru-baru ini.
Statistik mengatakan satu dari lima personil militer yang dikerahkan dalam dua perang itu menjadi kecanduan alkohol dalam tingkat berbahaya, menurut penelitian yang dilakukan oleh akademisi di King College London.
Tentara yang disebarkan di medan pertempuran memiliki kesempatan lebih besar mengalami gangguan stres (PTSD). Para peneliti menggambarkan temuan mereka dengan mengkhawatirkan.
Selain penyalahgunaan alkohol, sekitar satu dari tujuh personil militer yang pernah berperang di Irak dan Afghanistan, melakukan serangan terhadap seseorang-seringkali istri mereka-mengalami emosi yang meledak-ledak setelah kembali dari zona tempur.
Namun, penelitian ini mengklaim bahwa tentara Inggris jauh “lebih tangguh” dibanding tentara Amerika Serikat di mana tingkat PTSD mencapai 29 persen.
Juru bicara Departemen Pertahanan Inggris mengatakan pemerintah telah berkomitmen mengeluarkan 12,3 juta USD untuk meningkatkan kesehatan mental dari tentara mereka.
“Kami tidak puas. Kami ingin mengurangi stigma penyakit mental dan terus memberikan pelayanan yang lebih baik,” klaim juru bicara.
Studi ini telah dipublikasikan pada Sabtu (1/3/2014) di jurnal Royal Army Medical Corps. (haninmazaya/arrahmah.com)