AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Penyerangan terhadap umat Islam di Republik Afrika Tengah atau Central African Republic (CAR) oleh ekstrimis Kristen telah menyebabkan berjatuhannya ribuan korban jiwa, sementara ribuan lainnya terpaksa mengungsi. Pembantaian keji terhadap kaum Muslimin ini telah menjadi sorotan dunia, khususnya dunia Islam, tak terkecuali Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA).
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Shahamat pada Sabtu (22/2/2014), Mujahidin IIA menyampaikan keprihatinan atas apa yang dialami oleh saudara-saudara Muslimnya di CAR dan mengecam keras pembantaian yang terjadi.
“Genosida kaum Muslimin telah terjadi di tangan-tangan para penjahat Kristen selama tiga bulan terakhir di Republik Afrika Tengah,” menurut pernyataan itu.
“Foto-foto mengerikan yang disebarkan oleh jaringan media jelas-jelas menunjukkan bagaimana gerombolan kriminal para kriminal yang bersifat kebinatangan tanpa ampun membunuh kaum Muslimin di jalan-jalan, desa-desa, pasar-pasar dan bahkan tempat-tempat shalat dan pusat-pusat keagamaan sebelum kemudian jasad mereka dibakar!” tambah pernyataan itu.
Mujahidin IIA menyayangkan negara-negara dan organisasi kemanusiaan internasional yang menganggap diri mereka sebagai “juara” dan “pelindung” manusia dan kemanusiaan tetapi hanya duduk diam melihat pembantaian Muslim di CAR. Dan diamnya mereka memungkinkan penindasan Muslim CAR terus berlanjut, yang bukan hanya mengancam keberadaan Muslim tetapi juga merusak kehidupan damai antara warga Muslim dan Kristen di negara tersebut.
Selain mengecam keras pembantaian Muslim di CAR, IIA juga menyeru bangsa Muslim, PBB, Komite HAM Internasional dan bahkan para petinggi Kristen di Vatikan untuk melakukan langkah untuk menghentikan pembantaian yang terjadi.
“Oleh karena itu IIA, selain menganggap pembebasan kaum Muslimin yang tertindas di Republik Afrika tengah ini menjadi kewajiban (yang bersifat) kemanusiaan dan etis di seluruh dunia dan khususnya kewajiban Syari’ah umat Muslim, mengecam dengan keras pembantaian tanpa ampun di tangan para milisi yang haus darah itu, juga menyeru kepada Konferensi Islam (OKI), Organisasi PBB, Komite Hak Asasi Manusia Internasional, Uni Afrika dan para petinggi agama Kristen di Vatikan untuk mengambil langkah dalam mencegam pembunuhan massa Muslim di CAR dan untuk memenuhi kewajiban kemanusiaan dan etis mereka dalam hal ini.” (siraaj/arrahmah.com)