YARMOUK (Arrahmah.com) – Suara sorak-sorai dan tawa hangat bergema di kamp pengungsi Yarmouk Suriah, setelah berbulan-bulan mereka menderita kelaparan akibat pengepungan, sebagaimana dilansir oleh Anadolu Agency, Jumat (14/2/2014).
Terkepung selama berbulan-bulan karena serangan udara rezim, anak-anak polos tersebut mulai turun ke jalan, bermain tarik tambang mengungkapkan kegembiraan yang selama ini terampas oleh perang. Senyum ceria mereka terbit lagi saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melanjutkan kembali upaya untuk memberikan bantuan ke kamp setelah mendapatkan akses ke kamp itu sejak bulan lalu.
Kamp Yarmouk yang terletak di sebelah selatan ibukota Damaskus didirikan pada tahun 1957 untuk warga Palestina yang melarikan diri dari perang Arab-“Israel” tahun 1948.
Saat ini, sekitar 18.000 orang tinggal di kamp, yang telah terkepung oleh pasukan rezim Suriah dan milisi pro-rezim sejak September lalu.
Sekitar 100 lebih warga kamp telah meninggal karena kelaparan atau penyakit yang berhubungan dengan kekurangan gizi, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh koalisi 40 kelompok oposisi Suriah.
Pada bulan Januari, untuk pertama kalinya Badan PBB untuk Pengungsi Palestina bisa masuk kamp tersebut untuk mendistribusikan bantuan makanan setelah berminggu-minggu mereka menuntut akses ke kamp yang terkepung tersebut.
Pada hari Rabu, Menteri Tenaga Kerja Palestina Ahmad Majdalani mengatakan semua kelompok pejuang bersenjata non-Palestina telah ditarik dari Yarmouk. (ameera/arrahmah.com)