KEDIRI (Arrahmah.com) – Ribuan orang mengungsi dari rumah mereka setelah gunung merapi meletus di Jawa Timur.
Gunung Kelud memuntahkan abu dan puing-puing ke wilayah yang luas termasuk kota Surabaya yang letaknya sekitar 130 Km.
Terdapat dua korban tewas dalam letusan gunung merapi ini setelah rumah mereka runtuh tertimbun abu, ujar pejabat lokal seperti dilaporkan BBC (14/2/2014). Beberapa kota lainnya ditutupi abu 4cm.
Tiga bandara utama di Surabaya, Solo dan Yogyakarta terpaksa ditutup karena jarak pandang yang rendah. Ada juga kekhawatiran bahwa material bisa merusak pesawat.
Andi Wirson, manager di bandara Yogyakarta mengatakan : “Situasi saat ini, abu vulkanik menutupi landasan. Kami telah mengukur ketebalan abu vulkanik, sekitar 5cm di landasan dan aspal.”
Peringatan telah dikeluarkan pada Kamis (13/2), satu jam sebelum Gunung Kelud meletus dan memerintahkan 200.000 orang yang tinggal di 36 desa radius 10 km dari gunung merapi untuk mengungsi. Namun tidak jelas apakah mereka semua meninggalkan rumah mereka.
Beberapa pengungsi mencoba untuk mengunjungi rumah mereka pada Jum’at (14/2) pagi untuk mengumpulkan pakaian dan barang berharga, namun terpaksa kembali karena aliran abu vulkanik dan bebatuan dari letusan gunung, lapor kantor berita AFP.
Gunung berapi ini memuntahkan abu dan kerikil yang terbang sejauh 200 km, ujar juru bica Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho kepada BBC.
Kota terdekat, Kediri, terlihat benar-benar putih. Debu tebal benar-benar berbahaya bagi pejalan kaki dan pengendara dan pihak berwenang mengatakan warga bergotong-royong secara sukarela menyapu jalanan. (haninmazaya/arrahmah.com)