DARA’A (Arrahmah.com) – Jihad di Suriah telah berjalan hampir tiga tahun lamanya. Selama masa tersebut serangan udara dan darat rezim Nushairiyah Suriah telah menghancurkan ratusan sekolah dan universitas. Kegiatan belajar-mengajar praktis tidak berjalan normal. Sebagian besar sekolah dan universitas telah ditutup atau dialih fungsikan sebagai markas operasi pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah sekutunya.
Dalam situasi tersebut mujahidin menyelenggarakan pendidikan alternatif bagi anak-anak kaum muslimin. Mujahidin mendirikan madrasah-madrasah sebagai lembaga pendidikan bagi generasi penerus. Sebagian besar kegiatan belajar-mengajar dilakukan di masjid-masjid setempat, bekerjasama dengan para ulama dan tenaga pendidikan lokal. Hanya sebagian kecil saja yang diselenggarakan dalam wadah gedung madrasah tersendiri.
Kantor berita Himam kembali melakukan reportase lapangan terhadap lembaga pendidikan yang dikelola oleh mujahidin Jabhah Nushrah di wilayah Dara’a utara. Jabhah Nushrah telah menyelenggarakan pendidikan untuk anak-anak kaum muslimin di Dara’a utara dengan mendirikan Madrasah Asy-Syahid Ibrahim An-Nashir. Ibrahim An-Nashir adalah nama seorang mujahid Jabhah Nushrah yang gugur dalam pertempuran melawan pasukan rezim Nushairiyah.
Madrasah Asy-Syahid Ibrahim An-Nashir menyelenggarakan pendidikan untuk anak-anak kaum muslimin. Pendidikan tersebut diselenggarakan secara gratis dan dijalankan oleh bidang dakwah Jabhah Nushrah wilayah Dara’a utara.
Sungguh mengharukan melihat puluhan anak-anak kaum muslimin tersebut bisa melanjutkan kegiatan belajar mereka di tengah suasana perang yang melanda negeri mereka. Anak-anak masuk sekolah dengan sangat antusias. Semangat yang tinggi dan kegembiraan terpancar dari wajah-wajah mereka. Mereka mengikuti setiap pelajaran dan kegiatan dengan bersemangat.
Seorang anak bernama Muhammad menceritakan kepada reporter Himam bahwa ia menyukai pelajaran Al-Qur’an, hadits dan sirah nabawiyah di madrasah. Ia mengaku telah hafal hadits Arba’in Nawawiyah. Di hadapan reporter tersebut ia menunjukkan hafalan salah satu hadits dari kitab Arba’in Nawawiyah, yaitu hadits pertama tentang niat.
Selain mempelajari ilmu, anak-anak di madrasah juga dididik untuk mengamalkan ilmunya. Mereka melaksanakan shalat berjama’ah bersama para guru yang mengajar mereka. Dan untuk keselamatan anak-anak, pihak madrasah menyediakan mobil yang mengantar dan menjemput anak-anak tersebut. Reportase Himam ini telah dirilis dalam sebuah video berdurasi 4 menit 40 detik pada Kamis (13/2/2014).
(muhib al majdi/arrahmah.com)