PALESTINA (Arrahmah.com) – Dua puluh lima organisasi bantuan yang bekerja di Tepi Barat dan Al-Quds yang diduduki penjajah “Israel” memperingatkan pada Jumat (7/4/2014) bahwa pembongkaran bangunan milik warga Palestina oleh penjajah “Israel” telah meningkat tajam sejak dimulainya kembali “pembicaraan damai” pada Juli tahun lalu, lansir MEMO.
Dalam sebuah pernyataan yang diutarakan oleh beberapa organisasi bantuan, mereka mengatakan bahwa pembongkaran bangunan-bangunan milik warga Palestina telah meningkat sebesar 75 persen sejak Juli 2013 lalu dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012.
Organisasi-organisasi itu menambahkan bahwa sebanyak 663 bangunan milik warga Palestina, termasuk 122 bangunan yang dibangun dengan dukungan dana dari donor internasional, dihancurkan tahun lalu. Mereka menunjukkan bahwa penghancuran ini adalah yang tertinggi selama lima tahun terakhir.
Menurut pernyataan tersebut, organisasi-organisasi bantuan lokal dan internasional menghadapi pembatasan yang semakin berat untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina karena adanya penghancuran ilegal oleh penjajah “Israel”. Mereka menyebut ini sebagai pelanggaran kewajiban “Israel” untuk menghormati pengiriman bantuan kemanusiaan.
Komite Internasional Palang Merah bahkan mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menyerahkan tenda untuk warga Palestina yang kehilangan rumah mereka di daerah perbatasan antara Tepi Barat yang diduduki dan Yordania karena “Israel” begitu banyak menghalangi pengiriman bantuan. “Israel terkadang menyita tenda-tenda dan bantuan itu, ” kata panitia.
Penjajah “Israel” menduduki Jalur Gaza, Tepi Barat dan Al-Quds Timur pada tahun 1967. Mereka menarik diri dari Gaza pada tahun 2005, namun mereka tetap melakukan blokade ketat di wilayah tersebut, yang masih mereka klaim sebagai wilayah yang diduduki.
Warga Palestina menuntut panjajah “Israel” untuk mengevakuasi sekitar 500.000 pemukim Yahudi ilegal yang tinggal di Tepi Barat, demikian juga dengan para tentaranya. (banan/arrahmah.com)