WASHINGTON (Arrahmah.com) – Saat pemerintah Irak merencanakan untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap kelompok Mujahidin al-Qaeda di provinsi Anbar, pemerintahan Obama sedang mempertimbangkan untuk memberikan pelatihan baru kepada pasukan elit Irak di Yordania, sebagaimana dirilis oleh albawaba news, Jumat (10/1/2014).
Amerika Serikat saat ini sedang berusaha mencari cara untuk membantu Irak dalam memerangi al-Qaeda di dekat perbatasan barat karena kekhawatiran intervensi penuh militer di Anbar bisa memicu kemarahan warga Sunni dan mendorong para pemimpin suku untuk berpihak kepada al-Qaeda.
Awal pekan ini, pejabat AS mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang melakukan diskusi dengan pemerintah Irak tentang pelatihan pasukan elite Irak di negara ketiga, yang akan memungkinkan Washington untuk menyediakan suatu cara baru yang lebih moderat dalam mencari dukungan baru untuk melawan al-Qaeda, karena tentara AS tidak beroperasi lagi di Irak.
“Ada diskusi tentang hal ini, dan Jordan termasuk dalam pembahasan ini,” kata seorang pejabat pertahanan AS kepada Reuters.
Pejabat pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa pelatihan khusus tersebut secara rahasia akan dilaksanakan di dekat Amman, yang merupakan salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk menjalankan pelatihan tersebut.
Tidak jelas siapa sebenarnya akan memberikan pelatihan untuk pasukan elit Irak, tetapi mungkin termasuk Tentara Khusus AS.
Sementara itu, pemerintah Irak juga mendesak pemerintahan Obama untuk menyetujui penjualan senjata ke Irak.
Dua tahun setelah pemerintahan Obama menarik semua pasukan AS dari Irak, tanggapan AS terhadap ketegangan sektarian dan bergelombang kekerasan yang semakin meningkat di Irak telah dibatasi oleh keraguan untuk mendukung Maliki, penganut Syiah yang sangat ditentang oleh minoritas Sunni, dan didorong oleh keinginan masyarakat luas untuk memastikan tentara AS tidak terlibat lagi dalam perang Timur Tengah .
Pada hari Kamis, Ketua DPR John Boehner mendesak Washington untuk menyediakan lebih banyak peralatan dan bantuan lainnya kepada pemerintah Irak, namun tidak ada pengiriman kembali tentara AS ke Irak untuk sementara waktu.
Pemimpin partai Republik mengatakan bahwa Presiden Obama harus lebih terlibat dalam membantu Irak dalam memerangi al-Qaeda yang telah menguasai Fallujah dan Ramadi.
“Saya pikir presiden sendiri harus mengambil peran lebih aktif dalam menangani isu-isu di Irak,” Boehner dikutip Associated Press mengatakan kepada wartawan pada saat konferensi pers mingguannya. (ameera/arrahmah.com)