JAKARTA (Arrahmah.com) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan aksi di depan gedung Kedutaan Besar Myanmar. Mereka mengecam keras aksi pembantaian massal dan intimidasi tidak berperi kemanusiaan terhadap Muslim Myanmar yang dilakukan oleh tentara dan biksu-biksu di Myanmar.
“Rohingya di Myanmar merupakan salah satu etnis minoritas dan etnis Muslim terbesar yang ada di Myanmar. Etnis Rohingya terus mengalami penindasan, penganiayaan, dan menghadapi penyiksaan oleh etnis mayoritas Burma. Padahal, setiap warga Negara berhak mendapatkan penghidupan layak,” kata Ketua Umum KAMMI Daerah Tangsel Ade Irfan Abdurrahman, Selasa (7/1/2014).
Dia mengatakan bahwa saat ini bukan hanya Muslim Rohingya yang menjadi kekejaman junta militer Myanmar, tapi semua muslim di Myanmar tanpa kecuali. Puluhan perempuan Muslim telah ditahan sebagai budak seks di sebuah pangkalan militer tentara Myanmar. Tentara Myanmar yang seharusnya menjawab kritik dunia internasional dengan menjaga keamanan dalam negerinya, dianggap telah gagal. Hal itu dikarenakan tuduhan serius yang telah menjadikan wanita Muslimah sebagai budak seks.
“Di beberapa tempat banyak kamp pengungsi yang didirikan untuk etnis minoritas Rohingya. Sebagian besar mereka umat Islam yang melarikan diri dari kampung halaman mereka setelah rumah mereka terbakar habis dalam serangan yang dipimpin oleh seorang Biksu Buddha, Saydaw Wirathu. Selain itu dalam beberapa tahun ini, diketahui ribuan muslim Rohingya dan muslim Myanmar lainnya tewas dan ratusan ribu lainnya harus mengungsi dari negara bagian Arakhan,” imbuhnya.
Irfan menegaskan, PBB harus turut andil menyelesaikan masalah ini dengan mengirimkan tentara keamanan untuk menjaga HAM yang sudah diinjak-injak di Myanmar. Mendesak ASEAN dan negara-negara anggotanya untuk member sanksi ekonomi dengan mengembargo barang-barang buatan Myanmar atas nama kemanusiaan.
“Dalam aksi ini, KAMMI Tangsel sekaligus mendesak Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Luar Negeri untuk turut serta menyelesaikan masalah ini sesuai politik luarnegeri Indonesia yang bebas aktif serta menyerukan kepada rakyat Indonesia untuk turut serta memberi dukungan baik moril maupun materil atas penderitaan saudara-saudara kita di Myanmar,” pungkasnya. (azm/arrahmah.com)