BAGHDAD (Arrahmah.com) – Konflik di Irak yang semakin memanas sejak jatuhnya Fallujah ke tangan pejuang ISIS, AS berencana untuk mempercepat penyediaan peralatan militer ke Irak untuk membantu pemerintah Irak yang dimpin Maliki yang syi’ah untuk memerangi kelompok pejuang ISIS di provinsi Anbar barat.
Gedung Putih mengatakan bahwa drone tambahan akan dikirim dalam beberapa minggu lagi dan penambahan rudal Hellfire akan dikirim dalam beberapa bulan ke depan.
Pertempuran di Anbar telah menyebabkan pertempuran terbesar di Irak selama bertahun-tahun.
Pasukan Irak sedang mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap kota Fallujah, yang telah jatuh ke para pejuang ISIS.
Fallujah dilaporkan telah sepenuhnya dikuasai oleh ISIS. Kota Ramadi juga telah jatuh ke suku-suku Sunni anti-pemerintah.
Sebagai akibat dari kekerasan yang terus meningkat di Irak, juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan Baghdad untuk mengembangkan strategi “holistik” untuk mengisolasi kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda tersebut.
“Kami mempercepat penjualan militer asing kami, melakukan pengiriman ke Baghdad, dan berupaya untuk memberikan pengiriman tambahan rudal Hellfire pada awal musim semi ini,” katanya.
“Saya dapat menambahkan bahwa selain rudal-rudal Hellfire melalui program FMS (Penjualan Militer Asing) kami juga akan menyediakan 10 UAV surveillance ScanEagle (Unmanned Aerial Vehicles) dalam minggu-minggu mendatang dan 48 Raven UAV akhir tahun ini.”
Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah menyatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang akan kembali ke Irak.
Para wartawan mengatakan bahwa meskipun telah mundur dari Irak pada akhir 2011, Amerika Serikat tetap menjadi mitra kunci keamanan, menyediakan senjata senilai lebih dari $ 14 miliar (£ 8bn) ke Baghdad sejak tahun 2005.
Ratusan warga Fallujah telah melarikan diri dari penembakan dan serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan pemerintah.
Kekerasan terbaru tersebut dimulai bulan lalu setelah tentara membubarkan sebuah kamp protes Sunni Arab di Ramadi. Banyak warga Sunni di Irak mengklaim bahwa mereka sedang terpinggirkan oleh pemerintah Syiah yang dipimpin Maliki.
Campur tangan AS di Irak semakin membuat Irak dalam perang yang berkepanjangan. (Ameera/Arrahmah.com)