WASHINGTON (Arrahmah.com) – Obama telah lama mengklaim bahwa penarikan tentara AS dari Irak merupakan salah satu bentuk kesuksesan kebijakan luar negeri mereka.
Namun telah berkibarnya kembali bendera tauhid di Fallujah, di mana lebih dari 1.300 tentara AS tewas selama perang, telah berhasil mematahkan narasi kesuksesan Gedung Putih itu.
John Kerry, sekretaris negara AS, segera mengatakan bahwa tidak ada kesempatan lagi untuk mengirim pasukan angkatan darat mereka kembali ke Irak.
Tapi untuk menutupi kekalahan ini, dia mengklaim bahwa tidak menutup kemungkinan drone-drone pengecut Amerika bisa dikerahkan untuk mendukung pemerintah Irak, menentang kemenangan mujahidin.
“Kami tidak berpikir untuk mengirim angkatan darat,” klaim Kerry dalam kunjungannya ke Al-Quds, seperti dilansir TP, pada Ahad 5/1/2014).
“Ini adalah perjuangan mereka [pemerintah Irak], tapi kami akan membantu mereka dalam perjuangan mereka,” klaimnya.
Hampir 9.000 orang tewas di Irak tahun lalu, menjadikannya sebagai tahun paling berdarah sejak 2008. AS dilaporkan diam-diam telah meningkatkan pasokan rudal Hellfire ke angkatan udara Irak dan akan kembali memberikan drone pengintai dasar akhir tahun ini.
Bagaimanapun, langkah pengecut yang mereka rencanakan itu mencerminkan kesadaran mereka bahwa meningkatkan bantuan militer dan dikombinasikan dengan dukungan intelijen dari CIA tidak akan cukup untuk menghadapi kebangkitan Mujahidin Al-Qaeda di Irak barat. (banan/arrahmah.com)