FALLUJAH (Arrahmah.com) – Ribuan warga melarikan diri dari kota Fallujah, Irak, di tengah tembakan artileri dan serangan udara pengecut oleh pasukan rezim Syi’ah Irak, ujar saksi mata kepada BBC.
Eksodus ini datang setelah rezim mengakui telah kehilangan kendali atas kota tersebut yang kini dikuasai oleh Mujahidin Daulah Islam Irak dan syam (ISIS) dan suku-suku Ahlu Sunnah.
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di Ramadi, juga di provinsi Anbar.
Baik AS dan Iran telah menawarkan dukungan militer untuk rezim Syi’ah Irak walaupun mengklaim tidak untuk pasukan.
Bangkitnya perlawanan terbaru dari suku-suku Ahlu Sunnah yang menentang rezim dan pasukannya dimulai setelah tentara rezim membongkar paksa sebuah kamp protes anti-pemerintah oleh warga Ahlu Sunnah di kota Ramadi beberapa hari lalu. Dalam tindakan keras ini, belasan orang gugur.
Jurnalis lokal dan penduduk Fallujah mengatakan kepada BBC bahwa kota tersebut telah menjadi sasaran tembakan artileri dan serangan udara sejak Senin dan pemboman berat terjadi pada hari Ahad (5/1/2014).
Beberapa distrik yang berada di bawah serangan adalah, al-Askari, al-Shuhada, al-Nazzal dan al-Andalus serta al-Jughifi.
“Tentara menggunakan sebuah kamp militer yang dikenal sebagai Tarik di pinggiran selatan Fallujah sebagai landasan untuk serangan,” ujar Ahmad al-Jumaili, penduduk Fallujah.
“Ribuan keluarga telah meninggalkan rumah mereka ke desa terdekat karena khawatir akan kehidupan mereka dan karena kota telah dilanda kekurangan parah pasokan makanan dan bahan bakar.”
Penduduk lainnya mengonfirmasikan hal tersebut. Ia mengatakan bahwa warga mulai mengungsi setelah komandan senior militer rezim Syi’ah Irak, Letjen Rasheed Fleih mengatakan akan mengambil kembali Fallujah dalam “dua atau tiga hari” dan “menendang keluar” “militan” dari Fallujah dan Ramadi.
Mujahidin ISIS dilaporkan mengontrol selatan Fallujah sedangkan suku-suku Ahlu Sunnah yang mendukung ISIS mengontrol wilayah lainnya dari Fallujah.
Pertempuran di Anbar datang dengan latar belakang kemarahan di kalangan warga Ahlu Sunnah untuk marjinalisasi terhadap mereka oleh rezim pimpinan Syi’ah. Mereka mengatakan komunitas mereka sering ditargetkan oleh langkah-langkah “anti-terorisme” yang diterapkan oleh rezim.
Bagi banyak warga Fallujah, tentara boneka Irak melayani agenda sektarian Perdana Menteri Maliki, pimpinan rezim Syi’ah Irak. (haninmazaya/arrahmah.com)