VOLGOGRAD (Arrahmah.com) – Pada Ahad (29/12/2013) kemarin telah terjadi sebuah ledakan besar yang menewaskan belasan orang di selatan kota Rusia, Volgograd. Ledakan yang terjadi di sebuah stasiun kereta api itu diduga dilakukan oleh seorang wanita yang meledakkan rompi penuh bahan peledak.
Ledakan tersebut terjadi di Sochi, di mana Rusia akan segera menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2014. Serangan ini merupakan serangan bom kedua di Volgograd sejak bulan Oktober.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini, namun sejumlah media barat mengklaim bahwa pemboman itu kemungkinan dilakukan oleh Imarah Islam Kaukasus.
Pelaku pemboman yang diklaim media-media barat dengan sebutan Black Widow itu dilaporkan meledakkan sedikitnya 10 kilogram TNT di dalam ruangan dekat pintu masuk stasiun kereta api Volgograd kemarin.
Pembom tersebut meledakkan bahan peledaknya di dekat pos pemeriksaan keamanan di dalam stasiun, dekat detektor logam, menurut RIA Novosti.
Sejumlah laporan menunjukkan bahwa terdapat antara 13 sampai 18 orang yang tewas dalam serangan itu. Sementara lebih dari 50 lainnya dilaporkan terluka.
Video terjadinya ledakan tersebut tertangkap kamera dari luar stasiun kereta api dan telah dipublikasikan di YouTube. Dalam video tersebut terlihat sebuah bola api besar membumbung di pintu masuk saat ledakan itu terjadi dan kemudian disusul dengan kepulan asap hitam.
Sementara itu, petugas keamanan Rusia telah menyatakan bahwa pelaku pemboman tersebut memang seorang wanita, dan saat ini mereka sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan kemungkinan bahwa ia berasal dari Dagestan di wilayah Kaukasus selatan.
Sedangkan Voice of Rusia melaporkan bahwa layanan keamanan Rusia telah mengidentifikasinya sebagai Oksana Aslanova, “Seorang Tabasaran berusia 26 tahun dari Turkmenistan,” yang telah menikah dengan mujahid yang diketahui telah gugur dalam pertempuran di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, para pejabat Rusia mengatakan mereka “hampir yakin” bahwa Oksana, yang tinggal di Dagestan, adalah pelaku pemboman ini, lansir ABC News.
Pemboman ini adalah yang pertama di Volgograd sejak 21 Oktober lalu, ketika seorang Black Widow yang lain dilaporkan meledakkan bom di sebuah bus di stasiun kereta api.
Serangan itu dilakukan oleh seorang wanita Dagestan bernama Naida Asiyalova. Ia menikah dengan seorang mujahid yang disebut-sebut akan melaksanakan pemboman di Kaukasus.
“Pyatigorsk [Volgograd] terletak di bagian utara Imarah Islam Kaukasus dengan operasi militer yang dilancarkan hampir setiap hari dalam Jihad yang terus berlangsung,” lansir Kavkaz Center, outlet media Imarah Islam Kaukasus, dalam laporannya mengenai sebuah bom mobil di kota itu yang baru berlangsung beberapa hari lalu. Tiga polisi dilaporkan tewas dalam serangan itu.
“Mujahidin ingin membentuk daulah Islam di Kaukasus Utara,” lanjut laporan tersebut. Selain itu, Departemen Monitoring Kavkaz Center juga menyebutkan dalam laporannya bahwa ada kemungkinan serangan ini merupakan metode istisyhadiyah. Situs pendukung Imarah Islam Kaukasus ini pun menyebutnya sebagai a possible martyrdom attack.
(banan/arrahmah.com)