BASRA (armnews) – Perdana Menteri (PM) Inggris Gordon Brown berjanji akan mengembalikan sistem pengamanan Basra kepada petugas keamanan Irak paling lambat dua pekan mendatang.
Brown menyampaikan hal tersebut melalui telepon kepada PM Irak Nuri Al Maliki beberapa saat sebelum melakukan kunjungan mendadak ke Basra. “Keamanan di Irak semakin kondusif. Dalam dua pekan mendatang, sistem keamanan akan beralih kepada Irak,” tutur Brown kepada Maliki, Senin (10/12/2007) dini hari WIB.
Sebelumnya, Brown berjanji akan menarik sebanyak 2.500 pasukan Inggris di Irak dari jumlah total saat ini yang mencapai 5.500 personel. Kebijakan itu dilakukan Brown sebagai reaksi atas semakin kondusifnya keamanan di Irak.
Kendati demikian, sejumlah analis menilai putusan itu dilakukan karena perang Irak sudah tak lagi populer bagi kebanyakan rakyat Inggris.
Sementara itu, berbicara di hadapan ribuan tentara Inggris di kamp militer Basra, Brown mengucapkan terima kasih kepada para serdadu yang telah mati-matian mengemban tugasnya. “Apa yang kita lihat saat ini (keamanan Irak yang semakin kondusif) adalah berkat perjuangan yang kalian lakukan,” papar Brown disambut tepuk tangan serdadu Inggris.
Sementara itu, saat bersamaan, sebuah bom pinggir jalan meledak dan menewaskan Kepala Kepolisian Provinsi Babel Mayjen Qais al-Mamouri. Ironisnya, serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah militer Amerika Serikat (AS) memuji kinerja Qais yang dianggap mampu mengamankan wilayah Babel. (okz)