SANA’A (Arrahmah.com) – Setidaknya 52 orang tewas dan 167 lainnya terluka dalam ledakan bom mobil yang mengguncang gedung Departemen Pertahanan Yaman di ibukota Sana’a pada Kamis (5/12/2013).
Di antara korban tewas termasuk enam dokter (tiga Yaman, satu Venezuela dan dua dari Filipina) yang bekerja di sana, lansir AFP.
Seorang pejabat boneka Yaman mengklaim dua orang bersenjata telah ditangkap dan ia menuduh Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) berada di balik ledakan tersebut.
Segera setelah ledakan terjadi, baku tembak antara pasukan boneka Yaman dan penyerang pecah. Suara tembakan dapat terdengar ketika ambulans bergegas ke tempat kejadian untuk melakukan evakuasi, ujar saksi mata kepada Reuters.
Pria bersenjata mulai menyerang gerbang timur gedung yang menjadi target sementara sebuah bom mobil menghantam pintu masuk barat, ujar Mansour al-zindani, seorang juru bicara partai oposisi kepada Al Arabiya.
Bentrokan berlanjut hingga dua jam setelah ledakan dan beberapa penyerang masuk ke dalam gedung.
Zindani menambahkan bahwa serangan tersebut mirip dengan serangan-serangan yang biasa di lancarkan oleh AQAP.
“RPG dan bom mobil yang digunakan, ini adalah indikasi bahwa Al Qaeda berada di balik itu,” ujarnya.
Sementara beberapa pejabat boneka menyalahkan Mujahidin AQAP dalam seranganitu, seorang anggota parlemen Abdulaziz Jabari mengatakan akan sulit menentukan mereka yang bertanggung jawab karena jumlah besar faksi yang bertikai di Yaman.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan besar ini.
Sebelumnya, untuk mencegah serangan “hit and run”, pemerintah boneka Yaman sejak Ahad (1/12) memberlakukan larangan sepeda motor melintas di jalan ibukota selama sesi dialog nasional yang bertujuan untuk rekonsiliasi.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan kebijakan tersebut akan berlaku hingga 15 Desember. (haninmazaya/arrahmah.com)