DAMASKUS (Arrahmah.com) – Wanita di Suriah semakin sasaran pelecehan dan penyiksaan. Sekitar 6.000 perempuan di Suriah diperkosa sejak pecah konflik di negara tersebut pada Maret 2011. Data ini diungkap organisasi HAM, Euro Mediterranean Human Rights Network (EMHRN), yang mengatakan makin banyak perempuan Suriah yang menjadi sasaran serangan seksual dan penyiksaan, baik oleh tentara pemerintah maupun kelompok-kelompok bersenjata, sebagaimana dirilis oleh BBC News, Selasa (26/11/2013).
Juru bicara EMHRN mengatakan para korban sering secara sengaja dikucilkan dan situasi ini memaksa mereka untuk meninggalkan rumah mereka. Juga, perempuan menjadi sasaran penembak jitu dan dipakai sebagai tameng hidup, seringkali juga bersama anak-anak mereka.
“Mereka sengaja dijadikan sasaran karena posisi mereka yang rentan dan karena berhubungan dengan tentara pemerintah atau dengan anggota oposisi,” kata Hayet Zeghiche, juru bicara EMHRN kepada BBC.
Laporan EMHRN disusun pada beberapa bulan pertama tahun 2013 dengan mewawancarai para korban dan petugas medis.
Seorang juru bicara kelompok itu mengatakan perempuan ini kemudian menjadi stigma sosial, dan sering dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka.
Kekerasan terhadap perempuan merupakan sebuah luka berdarah dalam Konflik Suriah didasarkan pada wawancara dengan para korban dan staf medis pada semester pertama tahun 2013.
Laporan ini menjelaskan bagaimana ratusan wanita Suriah telah mengalami penangkapan secara sewenang-wenang dan penculikan secara paksa dan telah mengalami berbagai bentuk penyiksaan.
“Mereka sengaja dijadikan target karena masalah politik dan juga karena mereka adalah korban yang rentan.”
Laporan itu juga mengatakan penculikan perempuan juga menjadi strategi bertukar tahanan dan menuntut balas dendam, dan sebagai korban pemerkosaan, banyak perempuan yang terisolasi.
“Stigma buruk membuat mereka tidak dapat diterima secara sosial sehingga mereka harus lari dari tempat tersebut, beberapa bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri dengan anggota keluarga mereka. Mereka banyak sekali yang ditinggalkan sendirian dan terisolasi,” kata Ms Zeghiche.
Lebih dari 100.000 orang diperkirakan telah tewas dalam konflik tersebut. Lebih dari dua juta warga Suriah telah melarikan diri dari negara itu, menurut PBB. (ameera/arrahmah.com)