BENGKULU (Arrahmah.com) – Masih ingat mujahid dakwah yang menjelaskan kesesatan acara Syiah Tabot lewat mimbar Jumat di masjid Ar Rahman Bengkulu Jumat (15/11/2013). Lihat berita: Dari mimbar Jumat Mujahid dakwah sampaikan kesesatan acara Syiah Tabot, KKT mempidanakan.
Dalam akun fb nya Ustadz Amri menulis bahwa tujuan dia mengatakan sesat Tabot adalah untuk menjelaskan bahwa musuh umat Islam itu adalah Syiah.
“Sekali lagi ana tegaskan bahwa tujuan dari dan isi khutbah ana adalah menjelaskan musuh kita adalah syiah. Adapun orang awam mereka gak tau dan belum faham. Sehingga menurut ana si Syi’i ini mau berlindung bahkan lari dengan menggunakan orang-orang awam,” tulisnya.
Sementara itu Ustadz Amri juga menuliskan tentang kronologis khutbah Jum’at yang dipidanakan oleh KKT itu. Berawal dari khutbah Jumat bertepatan dengan bulan Muharram 1435, dimanfaatkan sang khotib untuk menjelaskan keutamaan Muharram tersebut.
“Lalu masuklah ke pembahasan soal hari asyura dan akhirnya ana banyak menjelaskan tentang kesesatan syiah. Termasuk apa yang mereka (Syiah red) lakukan pada hari itu dengan melukai tubuh,” tulis ustadz Amri.
Sampai akhirnya keluarlah pernyataan Ustadz Amri Tabot adalah bagian dari budaya Syiah, dan proses ritual Tabot yang mengandung unsur syirik kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala.
Ustadz Amri juga menyebutkan bahwa diantara jamaah sholat Jumat itu ada dua orang yang beragama Syiah. Usai sholat kedua orang tersebut menghampirinya dan mendebat isi khotbah yang menyudutkan Syiah.
“Ternyata diantara jamaah itu ada dua orang syiah yang setelah selesai sholat Jumat mereka menghampiri ana mendebat ana, salah satunya dengan kata-kata yang tinggi berkata kamu masih muda! Belajar lagi! Siapa bilang sahabat-sahabat nabi itu baik, kamu kenal dengan Abdullah bin Saba? Kamu pernah ke iran? Dan lain-lain yang ana gak ingat,” kata Ustadz Amri.
Melihat kejadian itu, beberapa orang jamaah masjid menghampiri Ustadz Amri agar berbicara atau diskusi di dalam masjid saja. Ustadz Amri bersedia tapi kedua orang Syiah itu enggan dan pergi dengan mobilnya.
Kedua orang itu adalah Ahmad Marzuki asal Depok yang menurut pengakuannya ke Ustadz Amri pernah kuliah S3 di Iran dan Pandu Imam tokoh Syiah Bengkulu. Belakangan diketahui pula kedua manusia Syiah itu merekam isi khotbah Jumat tersebut dan telah diserahakan kepada pihak Polres Bengkulu sebaga barang bukti.
Menyikapi hal itu Ustadz Amri dengan tenang berkomentar, “Ana senang saja, malah bagus itu.” Barokallohu fiik Ustadz. (azm/arrahmah.com)