KAIRO (Arrahmah.com) – Penguasa interim Mesir yang didukung militer memberi polisi kekuatan untuk memasuki kampus untuk memadamkan protes tanpa meminta izin terlebih dahulu pada Kamis (21/11/2013) setelah seorang mahasiswa tewas dalam bentrokan.
Mahasiswa yang mendukung otoritas interim dan mereka yang menentangnya, telah terlibat bentrok secara teratur di Kairo dan tempat lain sejak kudeta militer berlangsung yang menggulingkan presiden Muhammad Mursi dari kursi kepresidenan pda 3 Juli lalu.
Kabinet yang didukung militer, mengatakan bahwa polisi bisa memasuki kampus tanpa perlu meminta izin, lapor Al Arabiya.
Sebelumnya, polisi harus meminta izin kepada jaksa umum atau pejabat universitas sebelum memasuki kampus atau asrama untuk menangani para dmeonstran.
Langkah tersebut datang setelah seorang mahasiswa tewas di Universitas Al-Azhar di distrik Nasr City, Kairo, ujar sumber medis dan keamanan. Dia tewas setelah bentrokan antara mahasiswa pro-Mursi dengan pro-otoritas interim yang didukung militer.
Militer Mesir terlibat dalam tindakan keras terhadap para pendukung Mursi di mana lebih dari 1.000 orang dinyatakan tewas sejak pertengahan Agustus dan ribuan lainnya ditangkap. (haninmazaya/arrahmah.com)