MANILA (Arrahmah.com) – Sebagai aksi solidaritas terhadap korban bencana topan Haiyan yang menerjang Filipina pada Kamis-Jumat (7-8/11/2013) dua pekan lalu, relawan RZ tiba di Filipina pada Jumat(15/11). Topan yang menelan korban sedikitnya 15 ribu jiwa ini juga meruntuhkan infrasuruktur negara. “Listrik di Ormoc mati dan obat-obatan terbatas. Bank tidak beroperasi, toko-toko tutup sehingga harga barang melambung tinggi,” ujar Herlan, koordinator relawan RZ yang akan berada di Filipina selama sepekan, Senin (18/11/2013).
Perjalanan relawan RZ dimulai dengan kordinasi ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila. “Kami lapor diri ke KBRI dan bertemu dengan Ibu Paris, salah satu diplomat atase pendidikan di KBRI,” kata Herlan. Relawan yang diutus RZ ke Filipina terdiri dari dua dokter, seorang medical rescuer, dan seorang koordinator.
Badai dengan kecepatan 235 km / jam (145 mph) ini menelan lebih dari 3.600 orang meninggal dunia, sedikitnya 12.400 orang luka-luka, dan tak kurang dari 1.100 orang belum ditemukan.
Relawan medis RZ mengadakan aksi kesehatan di Linua City. melakukan pelayanan kesehatan kepada para korban di Mushola Tambulele dan membuka posko dapur umum di Masjid Raya Ormoc, Ahad (17/11/2013).
“Para dokter melaksanakan pelayanan kesehatan dengan mengoptimalkan obat-obatan yang ada,” ungkap Herlan, dirilis RZ.
Pelabuhan Ormoc menjadi pusat belanja kebutuhan makanan. Pelabuhan ini juga menjadi pusat pertemuan antara keluarga yang anggota keluarganya terkena bencana dan para pengungsi. “Hampir semua bantuan tertuju ke Tacloban, Ormoc terlupakan,” ujar Herlan. Sebagai penanganan kebutuhan utama, RZ menyediakan genset, bahan pangan dan obat-obatan. “Perjalanan memakan waktu 5 – 6 jam. Kami ditemani Brother Ibrahim, seorang muallaf dari Ormoc,” kata Herlan. (azm/arrahmah.com)